Sarirasa Jaga Keragaman Cita Rasa Warisan Kuliner Indonesia
JAKARTA – Makanan Indonesia memiliki cita rasa yang khas. Salah satunya karena bumbu yang dihadirkan. Namun, menjaga cita rasa dan kualitas makanan yang dihadirkan tentu tidak mudah. Dibutuhkan komitmen yang kuat. Hal ini yang dilakukan Sarirasa di usianya yang menginjak 45 tahun.
Hal itu dibuktikan, dengan sajian sate ayam dari Sate Khas Senayan yang menjadi salah satu lini usaha Sarirasa. Ada juga Soto Ayam Ambengan, Gado-gado, hingga Wedang Ronde. Menu lainnya, ada Nasi Kuning Campur, Iga Sapi Paniki, Sate Ayam Campur, Sate Sapi Klopo, dan Kepiting Tumis Pucung.
Sate Sapi Klopo misalnya, makanan khas Jawa yang bisa ditemukan dimana saja. Namun, Sarirasa tidak mengubah cita rasanya sejak pertama kali berdiri pada 1974, seperti rempah, penggunaan daging berkualitas, dan taburan bumbu kelapa.
“Paling laris ya sate ayam. Cita rasanya memang khas dan kita berkomitmen untuk menjaga rasa dan kualitas,” kata Innez Junianthy, Marketing Communication CV Sari Rasa Nusantara.
Bumbu Sate Ayam yang dihadirkan memang memiliki rasa yang khas. Teksturnya pun halus dan lembut. “Kita tetap mempertahankan cita rasa, tapi tidak tenggelam dengan yang ‘tradisional’, kita juga melakukan pembaruan. Tapi kalau makanan tetap konsisten dengan rasanya,” tegas Innez.
“Kalau bumbu kita seragam, kita buat di dapur pusat di Palmerah karena kalau nanti rasanya beda-beda itu bisa ngerusak nama. kita tetap menjaga nama dan rasa, kita juga bukan restoran franchise. Makannya kita semuanya dari dapur pusat agar quality controlnya terjaga dan selalu fresh,” tamabah dia.