Nikmatnya Mi Baso Ayam Jamur Legendaris di Kota Hujan
BOGOR – Bernostalgia bisa dilakukan dengan beragam cara. Salah satunya menjelajahi kuliner legendaris dari restoran yang sudah ada sejak beberapa dekade dan masih memiliki penggemar setia.
Nah, kalau Anda sedang berada di Kota Bogor, tempat makan satu ini harus didatangi karena termasuk legendaris dan sudah bertahan lebih dari 50 tahun.
Plang berwarna kuning bertuliskan Mi Baso Ayam Jamur Gaya Tunggal terpampang begitu jelas dan mengusik rasa penasaran saat melewati Jalan Ir. H. Djuanda.
Beragam menu yang ada di sini ternyata juga menggiurkan. Jika Anda bertanya rekomendasinya pada sang pemilik Tji Tjah Adisugata, ia akan menjawab mi baso ayam jamur dan nasi tim ayam. Dua menu tersebut merupakan ciri khas restoran ini sejak dibuka pada 1965. Kala itu Tji Tjah masih berjualan di Pasar Anyar Bogor, lalu pindah ke lokasi yang sekarang dan bahkan sudah membuka beberapa cabang lain.
Mi baso ayam jamur memang spesial rasanya. Menurut Tji Tjah, mi dibuat setiap hari sehingga fresh saat dinikmati pelanggan. Selain itu basonya juga dibuat dari daging asli dan homemade tanpa pengawet. Inilah yang membuat tekstur mi maupun baso terasa berbeda. Untuk ayamnya, tidak berbumbu kuning ataupun kecap tapi tetap gurih dan berkaldu.
“Mi kita nggak bisa lama-lama karena tanpa pengawet. Baso juga asli, tidak ada kenyal baso yang seperti di pasaran. Itu yang membedakan,” ujar Tji Tjah.
Karena sudah menjadi menu favorit pelanggan sejak dulu, tak jarang restoran masih kerap didatangi pelanggan lama yang ingin dibuatkan stok mi baso ayam jamur untuk dibawa sampai ke luar negeri karena kangen dengan rasanya. Namun, Tji Tjah mengaku, tidak bisa melakukannya sebab baik mi maupun baso tak mampu bertahan lama. Khawatir pelanggan nanti kecewa. Kalau dibawa lama rasanya menjadi tidak sama.
Selain dua menu tadi, pilihan lainnya terbilang sangat variatif. Kalau sedang tidak ingin mi, maka bihun baso pangsit ayam jamur bisa menjadi alternatif pilihan. Seperti restoran Chinese lain, di sini juga ada menu kwetiaw siram yang enak. Kwetiaw yang memakai kaldu sapi terasa gurih dan memiliki kuah kental penuh cita rasa. Ada aroma bakarannya juga yang berasal dari wok (alat masak).
Sajian lain yang membuat penasaran adalah bistik sapi. Rasanya sudah dapat ditebak. Cita rasa tempo dulu ala Belanda ada di sini. Dominasi kecap manis sangat menggigit. Bisa jadi Anda yang sudah terbiasa makan bistik sapi dengan cita rasa gurih, akan kaget dengan rasa menu satu itu.
Bistik sapi di sini juga hadir dengan potongan slice, tidak seperti bistik pada umumnya. Pelengkapnya ada tomat dan kacang polong, serta potongan sayuran berupa wortel, jagung, plus buncis.
Selain bistik sapi, tersedia pilihan bistik udang dan bistik ikan. Bumbunya masih serupa, yaitu dominan rasa kecap manis dan ada cita rasa pedas dari lada hitamnya.
Penasaran dan ingin mencobanya bukan? Semua menu tadi rata-rata dihargai sekitar Rp35.000 per porsi, yang cukup untuk satu orang. Atau, Anda bisa memesan banyak menu untuk makan sekeluarga supaya dapat mencicipi semuanya.
Lokasi restoran ini tak jauh dari Kebun Raya Bogor. Lokasi lain Mi Baso Ayam Jamur Gaya Tunggal juga ada di food court Botani Square.