Menikmati Lelehan Keju Mentai di Kontainer Pinggir Jalan
MENCICIPI kuliner khas Jepang tak lagi harus berkunjung ke negeri Sakura. Di Tanah Air, kini banyak bertebaran restoran Jepang. Meski demikian, tetap saja konsumen harus menyiapkan budget lumayan besar untuk bisa menikmatinya.
Menahan diri untuk tidak menikmati lezatnya makanan Jepang sulit untuk ditolak. Sejak dulu, makanan Jepang terkenal akan kesegaran cita rasa dan olahan menu khasnya. Sebut saja sushi , makanan Jepang yang cukup terkenal seantero dunia. Penganan tersebut berbahan nasi dibalut rumput laut dan ikan yang digulung sebesaran ibu jari.
Bila berkunjung ke Bandung, Anda tak perlu khawatir tak bisa menikmati menu spesial ini. Bahkan, uang yang dikeluarkan pun tak bakal menguras dompet, sekalipun makan ramai-ramai bersama keluarga tercinta. Cukup dengan budget mulai Rp150.000, Anda bisa menikmati modifikasi sushi.
Adalah penganan mentai, disuguhkan oleh Bon Appetit di Centro 58, Jalan Trunojoyo, Kota Bandung. Hadir menggunakan kontainer mini di pelataran Centro, tepat di pinggir jalan sekitaran Gedung Sate, pusat kota kembang.
Total terdapat 18 menu makanan berat dan cemilan. Seperti Chickenkatsu mentai with nori rice, Chickenskin mentai with nori rice, Salmon mentai with nori rice, salmon skin mentai with nori rice, Salmon shirataki mentai, Salmon skin shirataki mentai, Chicken katsu shirataki mentai, Chicken skin shirataki mentai, Salmonshirataki mentai, Salmon skinshirataki mentai, Crispy salmon sushi mentai, Chicken katsu shirataki mentai, Chicken skin shirataki mentai.
Salah satu menu favorit yang paling banyak diburu konsumen adalah salmon mentai with nori rice. Mentai ini berbahan dasar biro rice yang biasa dijumpai pada sushi gulung. Teksturnasi yang masak secara tepat terasa lembut ketika dimakan.
Salmon mentai with nori rice disajikan di aluminium foil ukuran sedang. Setelah nori nice di bagian bawahnya, mentai dibubuhi rumput laut khas Jepang. Tak hanya itu, pada bagian atasnya dibubuhi topping filetikan salmon dan mayones.
“Setelah semua bahan dimasukkan pada aluminium foil , kemudian kami bakar. Sehingga aromanya lebih keluar dan terasa nikmat di lidah. Ini yang membedakan mentai buatan kami, mayones kami bakar sehingga aromanya keluar,” tutur pemilik Bon Appetit, Rachma Okta ketika berbincang kepada KORAN SINDO.
Cara memasak dan racikan bumbu yang pas, menjadi kelebihan tersendiri mentai ini. Ketika dimakan, Anda akan menikmati rasa gurih dan lezatnya ikan salmon. Lumeran mayones menambah mentai makin nikmat disantap kapan pun.
Bagi Anda yang kurang suka topping salmon, Anda tak perlu khawatir. Karena pemilik telah menyiapkan berbagai varian pengganti ikan. Anda bisa menggantinya dengan ayam atau kulit ayam pada menu chicken katsu.
“Mentai ini sudah kami modifikasi sesuai dengan keinginan konsumen Indonesia. Kalau enggak suka salmon, bisa diganti pakai ayam. Banyak pilihan menu untuk mentai ayam ini,” tutur perempuan berusia 24 tahun ini.
Khusus untuk varian topping salmon, dia memodifikasi menu bisa dimakan semua kalangan. Membuat mentai dengan tiga pilihan, diantaranya mentai buat anak, normal, dan untuk ibu hamil menyusui.
Khusus untuk anak kecil, Bon Appetit memodifikasi mentai tanpa tobiko dan rasa pedas. Sementara untuk ibu hamil, chef tidak menyertakan telur ikan pada menu mentainya sehingga aman bagi mereka yang sedang mengandung janin danproses menyusui.
Banyaknya variasi menu Bon Appetit membuat kios ini banyak dikunjungi semua kalangan. Tak hanya muda-mudi, juga mereka yang berusia paruh baya. “Awalnya target market kami pelajar SMA dan mahasiswa. Namun seiring berjalannya waktu, menu kami bikin variatif sehingga cocok untuk semua usia,” beber Rachma.
Tak hanya itu, Cetro juga terletak di daerah yang mudah dijangkau. Berada di pusat Kota Bandung, sekitarnya Dago dan Gedung Sate. Sembari makan mentai, Anda bisa menikmati sejuknya udara Bandung, di bawah pohon rindang Centro.
“Soal harga tidak perlu khawatir. Berbagai varian mentai kami bisa dibeli antara Rp35.000 sampai 55.000 untuk porsi standar. Yang pasti, harga lebih kompetitif ketimbang di restoran,” ujarnya. Rachm
Rachma bercerita, Bon Appetit di Centro No 58 adalah kios pertama untuk konsep penjualan langsung. Sebelumnya, bisnis ini telah dirintisnya sejak lulus kuliah, berpusat di daerah Antapani. Saat itu, dia hanya melayani penjualan online melalui berbagai platform aplikasi dan instagram.
Dia bercerita, rata-rata penjualan secara online mencapai 100 hingga 130 porsi per hari. Melihat makin banyaknya peminat makanan khasSakura ini, dia memilih membuka penjualan langsung di pusat kota Bandung.
Menurut dia, bisnis makananJepang ini telah dimulai saat lulus kuliah. Dirinya mulai berpikir bagaimana memiliki usaha dan membuka lapangan kerja. Kegemarannya yang hobi masak, mulai dikembangkan perlahan pada bisnis kuliner. Hingga pada akhirnya pilihan selera memasak terfokus pada mentai, tapi dimodifikasi dengan citarasa Nusantara.