Lewat D’Maniez, Steffi Zamora Kenalkan Es Krim Tradisional Indonesia
JAKARTA – Artis Steffi Zamora melebarkan sayap bisnis dengan membuka usaha es krim tradisional yang diberi nama D’Maniez. Lewat bisnis es puter yang dibangun bersama beberapa temannya seperti Aan Story, Julius Komang, dan Delvino Mahsavareza, pemilik nama lengkap Stefhanie Zamora Husein ini ingin mengenalkan keragaman kuliner, terutama varian es krim tradisional yang kian ditinggalkan anak-anak muda saat ini.
Es puter terbilang langka karena mulai dilupakan dan perlahan tergantikan oleh es krim luar negeri seperti gelato, frooyo, dan lain-lain. Padahal, es berbahan dasar santan itu pernah menjadi favorit orang Indonesia dulu.
Berbekal keyakinan bahwa es tradisional akan mampu bersaing dengan es krim luar negeri bila dilakukan inovasi, D’Maniez hadir bersama Steffi Zamora sebagai brand ambassador. Konsepnya modern, namun tetap dengan cita rasa tradisional.
Steffi yang memang penggemar kuliner, mencicipi es krim jenis ini setelah dikenalkan oleh teman. Meski awalnya belum yakin untuk berbisnis, tapi karena ada misi untuk kembali mengenalkan es krim tradisional, maka bisnis itu pun akhirnya dijalankan.
“Aku memang penggemar makanan dan bersama teman ingin mengenalkan kembali keragaman kuliner tradisional karena di mal sudah jarang, langka. Seperti es kopyor nangka. Makanya pengin saja membuat bisnis kuliner yang berbeda dari yang lain. Aku sempat ke Surabaya untuk melihat quality control es krimnya, dan akhirnya mantap untuk berbisnis es krim D’Maniez yang Indonesia banget,” ujar Steffi di sela-sela launching es krim D’Maniez di Mal Bassura, kawasan Kampung Melayu, Jakarta, Sabtu (15/2).
Steffi mengungkapkan, D’Maniez mengusung konsep es krim lokal dengan cita rasa khas Indonesia.
“Kami mengusung es krim rasa lokal dengan gaya modern. Kami ingin es krim dengan rasa Indonesia. Kami ingin mengangkat lagi es krim orang Indonesia zaman dulu supaya bisa dikenal dan dinikmati anak-anak milenial,” ungkap Steffi.
Steffi mengaku, tak ada masalah dalam membagi waktu di tengah kesibukannya di dunia hiburan. Ia justru ingin mendapatkan banyak pengalaman dari aktivitas bisnis yang dilakukannya ini.
“Ada pasti waktunya, karena kadang suka capek dan jenuh dengan kegiatan syuting. Aku mau belajar bisnis, mumpung masih muda karena kepengin memulai dari usia saat ini. Mungkin kalau bisnis beda dengan syuting. Bisnis lebih susah untuk dapat kembalikan uangnya, tapi lebih banyak belajar karena memikirkan bermacam detail lain,” beber Steffi.
Delvino Mahsavareza, rekan bisnis Steffi menambahkan, untuk proses tiga bulan menghasilkan es krim, dirinya melakukan trial and error. “Kami ingin samakan dengan berbagai es rasa tradisional Indonesia. Kami beli es puter, es campur, dan es doger,” katanya.
“Untuk prosesnya, kami samakan dengan rasa beberapa es tradisional dalam bentuk soft ice yang orang suka, tapi masih relevan dengan selera anak-anak zaman sekarang. Kami bikin konsep warna unicorn supaya market es krim ini relevan dengan anak-anak milenial,” sambung Delvino.
Es krim D’Maniez siap memanjakan lidah orang Indonesia dengan cita rasa khasnya yang dihadirkan dalam tiga varian rasa yakni kacang hijau, es doger, dan es kopyor. Selain itu, berbagai macam topping tradisional juga turut dihadrikan untuk semakin memanjakan lidah orang Indonesia seperti tapai, mutiara, kolang kaling, dawet, kacang tanah, dan cincau. Topping buah tak ketinggalan dihadirkan seperti strawberry, alpukat, dan mangga.
Es krim ini dibanderol dengan harga yang terjangkau, yaitu Rp12.000, Rp15.000, dan Rp18.000.