Viral Video Anak Kandung Dipukul, Ditendang dan Diseret Sampai Kakinya Berdarah, Pelaku Kini Diamankan
JAKARTA – Biadab! Bapak sampai hati menyiksa bocah darah dagingnya sendiri. Gadis cilik itu hampir saban hari disiksa. Bukan hanya ditampar, ditendang, melainkan juga kepala anaknya direndam di bak air.
Keluarga dan tetangga berulangkali mengingatkan si bapak agar tak ringan tangan, tapi tak digubris. Warga jengkel lalu merekam kekejaman pria penjual tempe mendoan tersebut saat kembali menyiksa anaknya.
Alhasil, Kamis (23/7/2020) dini hari AM (40), bapak kejam itu diseret ke Mapolres Jakarta Timur dari kontrakannya RT 03/RW 04, Kelurahan Pondok Kopi, Duren Sawit, Jakarta Timur. Polisi mengamankan AM, bersama istri kedua dan dua anaknya masing-masing berusia 10 tahun dan 3 tahun serta korban, gadis 12 tahun buah perkawinan dengan istri pertama yang sudah meninggal.
Sekeluarga penjual tempe mendoan ini diamankan setelah video viral di medsos yang menayangkan kekejaman AM menjadi omongan warganet. “Saat ini masih diperiksa, korban divisum dan dilakukan pendampingan trauma healing,” kata Kapolres Jakarta Timur, Kombes Arie Ardian. Kesadisan AM terhadap putri kandungnya itu terjadi pada Rabu (22/7/2020) sore.
DISURUH JEMUR PAKAIAN
Berawal, ibu tirinya menyuruhnya menjemur pakaian yang baru dicucinya. “Padahal dia sudah mencuci seluruh pakaian anggota keluarga dari bapaknya, ibu dan dua adik tirinya,” ujar Deby Setianing (20), kakak ipar AM.
Lantaran sudah mengerjakan pekerjaan rutinnya, gadis cilik ini menolak. Ibu tirinya marah. Mendengar sang istri memarahi anaknya, AM bukannya melerai, tapi malah ikut memarahinya.
“Dia menyeret anaknya itu dari depan pintu kontrakan sampai kakinya berdarah. Anaknya menjerit kesakitan tak digubris, malah dijambak dan dipukuli,” cerita Deby yang tinggal bersebelahan dengan kontrakan kakak iparnya.
Melihat penyiksaan itu, Debby berusaha meredam amarah kakak iparnya itu. “Sambil menjerit, saya tarik tangan AM, tapi kalah tenaga. Saya malah didorong,” ujarnya.
DIREKAM
Amarah AM mereda setelah adik perempuannya datang menghalanginya saat kembali mau memukuli anaknya. “Pukul aku aja! Jangan keponakan ku!” bentak adiknya sambil pasang badan. Sementara adik perempuan AM lainnya merekam adegan penyiksaan yang dilakukan kakaknya tadi. Rekaman video ini kemudian diunggah ke jagat maya.
“Nih anaknya dianiaya, cuma gara-gara masalah sepele. Nih berdarah, nih ada buktinya,” kata adik perempuan AM yang merekam video tersebut. Pada bagian akhir video denga durasi satu menit 26 detik itu, AM memukul kamera yang merekam aksinya.
Viralnya video tersebut membuat polisi bertindak cepat. Sekitar pk.01:00 polisi datang dan mengamankan AM bersama keluarganya termasuk korban.
“Sumpah kami tak lapor ke polisi. Mungkin gara-gara video ini, polisi datang,” kata Debby. Selama ini AM tak hanya sekali menyiksa putri kandungnya.
MERASA IBA
“Dia menyiksa anaknya dalam kondisi sadar, tidak mabuk miras, misalnya,” ucap Deby. Dia menilai tabiat AM temperamen. Herannya tabiat jahat AM hanya kepada anak dari istri pertama, sedangkan dua anak dari istri kedua dia baik dan sayang.
Entah kenapa AM benci dengan korban. Darah dagingnya ini bahkan tidak disekolahkan dan tak pernah mencicipi bangku sekolah. Sedangkan anaknya lain berusia 10 tahun disekolahkan.
“Bahkan saking bencinya, AM pernah menenggelamkan kepala putrinya itu ke bak mandi,” ungkapnya. Deby dan keluarga besarnya termasuk tetangga serta adik-adik AM merasa iba dengan penderitaan gadis 12 tahun itu. Ibunya meninggal sakit saat bocah itu masih bayi berusia lima bulan. Setahun kemudian bapaknya menikah siri dengan istri sekarang dan dikarunia dua anak.