Timah Panas untuk Penjambret yang Bikin Muthia Tewas
Jakarta –
Polisi mengungkap aksi sadis penjambretan di Tambora, Jakarta Barat yang menewaskan korban, Muthia Nabila (23). Salah satu pelaku yang tertangkap berinisial T, terpaksa dilumpuhkan kakinya dengan timah panas karena melawan polisi saat hendak ditangkap.
Dirangkum detikcom, Tim Satreskrim Polres Metro Jakarta Barat berhasil mengidentifikasi para pelaku dari rekaman CCTV di lokasi kejadian. Hingga akhirnya polisi berhasil menangkap tersangka T di rumahnya di Penjaringan, Jakarta Utara.
“Iya kami berhasil menangkap salah satu pelakunya. Jadi yang tertangkap itu namanya T, satunya DPO namun kita sudah tahu identitasnya,” kata Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes Audie S Latuheru saat memberikan keterangan pers secara langsung di akun Instagram Polres Jakbar, Selasa (5/5/2020).
“Korban itu dipepet oleh satu kendaraan sepeda motor, ini korban kemudian sempat si pelaku yang berboncengan di belakang ambil HP korban di tempat barang-barang itu loh, di motor, diambil barang korban,” ucap Audie.
Seketika korban kemudian sadar barangnya diambil dan memutuskan mengejar kedua pelaku. Saat inilah korban mencoba menghentikan pelaku tapi justru mengalami kecelakaan.
Ketika ketemu, si pelaku ditabrak oleh korban. Setelah pelaku ditabrak, dua motor ini, pelaku dan korban, sama-sama jatuh, nah korban kebetulan saat itu helmnya terlepas karena tak dikancing, jatuh dan kepala terbentur dan alami luka berat,” ujar Audie.
Lebih lanjut, Audie juga menyampaikan terima kasih kepada komunitas ojek online yang membantu pencarian pelaku. Salah satu pelaku terungkap karena pada saat kejadian menggunakan jaket ojol.
“Jadi kami juga sampaikan terima kasih ke rekan-rekan ojol yang ikut memberi informasi. Karena perlu saya sampaikan bahwa salah satu pelaku menggunakan atribut ojol, sehingga membuat rekan-rekan ojol yang asli juga marah, sehingga ikut bantu kami memberikan informasi-informasi yang kami perlukan,” jelasnya.
“Hasil olah TKP dan keterangan saksi kalau kelompok ini sering operasi di wilayah tersebut sampai ke Jakarta Utara, ciri-cirinya salah satu menggunakan jaket ojol dan celana pendek,” kata Arsya.Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat Kompol Teuku Arsya Khadafi mengatakan salah satu pelaku saat itu menggunakan jaket ojek online untuk menyamarkan aksinya.
Arsya menyebut komplotan ini merupakan pemain lama. Mereka juga merupakan residivis yang sering melakukan aksi serupa di beberapa kawasan Jakarta.
“Untuk pelaku yang kami tangkap berserta DPO ini kelompok lama, sudah pernah ditahan juga untuk kasus yang sama dengan kasus jambret,” imbuh Arsya.
Salah satu pelaku yang tertangkap yakni berinisial T. Polisi saat ini masih mengejar pelaku lainnya.
“Setelah keluar dia lakukan lagi,” imbuhnya.
Selain itu, polisi juga melakukan cek urine terhadap tersangka T. Dari hasil cek urine, tersangka diketahui positif narkoba.
Hasil cek urine positif tramadol,” kata Arsya.
Arsya menambahkan bahwa tersangka menggunakan tramadol untuk memberikan efek ketenangan.
“(Tramadol) digunakan untuk menenangkan diri, sehingga berani lakukan tindakan di luar batas kewajaran ini,” tuturnya.
Korban yang dijambret kemudian mengejar pelaku dan sempat menabrakkan motornya ke motor pelaku hingga keduanya jatuh. Namun ternyata korban tewas karena kepalanya terbentur dan mengalami luka berat.Seperti diketahui, penjambretan tersebut terjadi pada Senin (4/5) di kawasan Tambora, Jakarta Barat. Saat itu korban sedang menuju kantornya dan tiba-tiba dipepet oleh dua pelaku dari belakang.