Rumah Disatroni Maling, Uang Rp 60 Juta dan Perhiasan Raib
Sebuah rumah di perumahan Purimas, Kelurahan Kelapa Dua Wetan, Ciracas, Jakarta Timur, disatroni maling.
Dari dalam rumah yang kala itu kosong ditinggal pemiliknya, harta benda senilai Rp60 juta dibawa kabur pencuri.
Lora Cipta Sari, 38, korban mengatakan, aksi pencurian itu terjadi pada Jumat (18/12/2020) kemarin saat ia dan suaminya bekerja.
Pelaku dengan leluasa masuk ke rumah yang tengah kosong itu. “Yang diambil uang cash Rp40 juta, sama beberapa perhiasan berlian berikut surat-suratnya, total kerugian sekitar Rp60 juta,” katanya, Minggu (20/12/2020).
Aksi pencurian itu diketahui ketika dirinya pulang bekerja dan menemukan bekas kaki pelaku yang masuk dengan cara memanjat pagar lalu membobol pintu rumah di bagian garasi.
Dua orang pelaku diduga memilih membobol pintu garasi dibanding pintu utama karena terhalang mobil. “Jejak kaki setelah masuk ke rumah langsung masuk ke kamar,” ujarnya.
Dari dalam kamar, kata Lora, pelaku menjarah uang dan perhiasan yang ada didam lemari. Selain itu, kamar anaknya pun ikut diobrak-abrik dan sangat berantakan.
“Habis semua harta benda yang ada didalam rumah, nggak ada yang tersisa, semuanya diobrak-abrik pelaku,” ujarnya.
Lora menambahkan, meski perumahannya hanya terdapat satu akses keluar-masuk yang dijaga 24 jam, namun pelaku dapat lolos dengan mudah.
Dan beberapa warga pun menyebut beberapa hari sebelum kejadian ada beberapa orang enggak dikenal nongkrong dekat rumah.
“Mungkin itu pelakunya sedang mengawasi situasi. Cuma karena di rumah enggak ada CCTV jadi kita nggak punya gambaran,” tuturnya.
Atas kejadian itu, lanjut Lora, pihaknya sudah melaporkan aksi pencurian itu ke Polsek Ciracas dan Polres Jakarta Timur.
Keduanya pun sudah datang dan melakukan olah TKP di malam hari kejadian. “Diperiksa semua, penjaga yang ada juga sudah dimintai keterangan sama polisi,” imbuhnya.
Namun belum diketahui pasti jumlah dan identitas pelaku pencurian tersebut. Pasalnya, kamera CCTV di pintu masuk perumahan juga rusak, sementara CCTV warga belum dicek.
“Jadi polisi belum bisa akses CCTV. Tapi kata mereka kemungkinan pelaku beraksi pas warga lagi pada Salat Jumat, jadi lagi sepi,” pungkasnya.