Rekening Bank Belasan Warga Cengkareng Dibobol lewat Skiming ATM
JAKARTA – Belasan warga Rusun Bumi Cengkareng Indah, Jakarta Barat, diduga menjadi korban skimming ATM sebuah bank yang berada di lingkungan rusun. Tak tanggung tanggung, puluhan juta uang tersedot dalam setiap kali transaksi lewat ATM.
Bila ditotal tercatat, kerugian mencapai ratusan juta. Septi Yudiana, salah satu korban mengungkapkan bahwa ada 19 warga rusun yang menjadi korban skimming seusai bertransaksi menggunakan ATM tersebut. Kejadian itu sudah terjadi sejak bulan April 2020 lalu.
“Saya sendiri jadi korban pada Minggu (12/4/2020) saat hendak mengecek saldo di ATM tersebut,” kata pria yang akrab disapa Yudi itu, Kamis (14/5/2020).
Awalnya, Yudi tidak menyadari uangnya di ATM ludes usai bertransaksi di mesin ATM tersebut. Ia tersadar usai tetangganya heboh tentang kehilangan uang usai transaksi menggunakan mesin ATM di rusun itu.
Khawatir menjadi korban, akhirnya pada Jumat (17/4/2020) Yudi mengecek kembali isi saldonya di mesin ATM lain. Hasilnya seluruh uangnya senilai Rp29 juta ludes entah kemana. “Saya hanya disisakan uang Rp200 ribu saja. Semua tabungan saya di bank tersebut ludes,” ungkap Yudi.
Warga Rusun Bumi Cengkareng Indah itu segera melaporkan hal tersebut ke pihak bank terdekat di KCP Taman Palem. Pihak bank pun meminta Yudi menunggu 20 hari jam kerja untuk diperiksa lebih lanjut.
Belakangan diketahui ternyata bukan hanya Yudi yang sudah melaporkan kejadian tersebut ke pihak bank. Tetangga Yudi juga telah melaporkan kejadian itu pada Senin (11/4/2020) lalu. Namun hingga kini mereka belum mendapatkan jawaban pasti dari pihak bank.
“Rata-rata yang uang yang dicuri itu senilai Rp10 juta. Nasabah yang memiliki M-Banking bisa langsung sadar saat uangnya dicuri, tidak seperti saya sampai Rp29 juta, karena tidak sadar,” jelas Yudi.
Menurut Yudi, jika ditotal kerugian 19 warga rusun mencapai Rp200 juta karena menjadi korban skimming di ATM tersebut. Namun pihaknya mendengar bahwa pihak bank sudah pernah mengirimkan petugas ke ATM tersebut untuk mengecek lebih lanjut. Hasilnya tidak ada mesin ATM yang bermasalah.
“Namun rata-rata uang nasabah yang hilang itu yang masih pakai kartu lama berwarna hijau. Jadi yang belum ada chipnya,” papar Yudi.
Terhadap hal itu, rencananya hari ini, Kamis (14/5/2020) para nasabah yang menjadi korban mendatangi kantor bank pusat untuk melaporkan kejadian tersebut. “Sampai tidak ada tanggapan juga, terpaksa kami melaporkan hal itu ke aparat kepolisian,” tandasnya.
Kanit Reskrim Polsek Cengkareng, AKP Antonius mengaku belum menerima laporan dugaan tindak kejahatan skimming di wilayah tersebut. “Sampai saat ini kami belum menerima laporan. Namun kalau sudah ada laporan kami siap proses,” ujarnya dikonfirmasi.