Rampok Bermobil Ngaku Polisi, Culik dan Kuras Harta Karyawan
JAKARTA – Empat garong mengaku polisi merampok karyawan swasta di kawasan Serpong, Tangerang. Korban OJK dijemput paksa rampok tersebut dari rumahnya lalu dibawa menggunakan mobil.
Dalam perjalanan korban kemudian dipaksa menyerahkan harta bendanya dalam ancaman akan di tembak. Kemudian empat rampok tersebut mengambil dompet berisi uang Rp1,2 juta berikut HP.
Di tengah jalan, masih dikawasan Serpong, tersangka kemudian dibuang dipinggir jalan. Anggota Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya yang mendapat laporan kemudian melakukan pengejaran.
Dari hasil penyidikan polisi menciduk 3 rampok tersebut di markas mereka di kawasan Serpong, Tangerang Selatan, pada Selasa (28/1/2020). Mereka adalah M, (36), H (37) dan UH (35). Sementara satu rekannya, J masih buron dan masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) polisi.
“Tersangka M sebagai otak pemerasan, H berperan membawa mobil dan, UH alias Pesex berperan memeriksa dan menggeledah tas korban. Sementara J yang buron perannya turut mengancam korban,” Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus, Jumat (31/1/2020).
Dari tangan tiga tersangka polisi menyita, ID Card Kepolisian atas nama M, ID Card LPK RI atas nama M, dua HP , dompet serta topi hitam yang digunakan saat merampok.
“Dari hasil pemeriksaan kesehatan terhadap para tersangka, ternyata UH positif terkena penyakit HIV. Ia kemudian di tahan terpisah ditempat khusus karena membahayakan tahanan lain,” ujar Yusri.
Yusri menjelaskan kawanan ini kerap beraksi dengan memprofile terlebih dahulu calon korbannya. Tidak jarang para tersangka mengaku sebagai petugas kepolisian yang sedang melakukan penyelidikan. “Setelah berhasil menggasak harta benda korban, para pelaku menurunkan korban di tengah jalan dalam ancaman,” tukasnya.
Padahal kata Yusri, para tersangka tidak membawa senjata api dan hanya membawa besi yang melakukan aksinya, pada 9 November 2019 yang seakan-akan senjata api saat mengancam korban.
Kombes Yusri menuturkan kawanan ini adalah pemain lama yang sudah sering beraksi di kawasan Serpong hingga Tangerang. “Dari modus dan cara mereka beraksi, terlihat bahawa mereka ini sudah sangat sering beraksi. Kami masih dalami lagi, siapa saja korban mereka, selain korban terakhir yang melapor,” pungkasnya.