Polisi Bandara Soetta Gagalkan Penyelundupan 153 Reptil Papua
TANGERANG – Petugas Polresta Bandara Soekarno-Hatta (Soetta), Tangerang, Banten, kembali menggagalkan penyelundupan hewan liar, Rabu 3 Juni 2020. Sebanyak 153 reptil dan satu unit mobil Avanza warna hitam No Pol B 1806 PIF berhasil diamankan dalam pengungkapan ini.
Dalam mengungkapan ini, polisi meringkus seorang pelaku penyelundupan berinial TK yang diduga telah melakukan bisnis jual beli satwa liar secara online dan TD sopirnya. Saat ini, polisi masih mengembangkan jaringan pelaku TK, karena diduga masih banyak pihak yang terlibat dalam bisnis ilegal ini.
Kapolres Bandara Soetta Kombes Pol Ari Ardian Saputra mengatakan, pelaku melakukan pengeluaran barang melalui cargo Bandara Soetta berupa hewan reptil yang tidak dilengkapi dengan Surat Angkut Tumbuhan Satwa Liar Dalam Negeri (SATSL-DN) dan sertifikat kesehatan dari Kantor Karantina Bandara Soetta.
“Diduga, pelaku melakukan tindak pidana mengangkut satwa liar secara non prosedural. Pelaku berinisial TK. Dia biasa menjalankan bisnis jual-beli hewan reptil, melalui media online sejak satu tahun yang lalu,” kata Ari, kepada wartawan di Mapolresta Bandara Soetta, Jumat (5/6/2020).
Atas perbuatannya, pelaku dijerat pasal berlapis, yakni Pasal 36 UU No 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya jo Pasal 57 dan atau Pasal 63 PP Nomor 8 Tahun 1999 tentang Pemanfaatan Satwa dan Tumbuhan Liar dan denda maksimal Rp250 juta. Selain itu, pelaku juga dijerat Pasal 87 dan atau Pasal 88 UU RI No.21 Tahun 2019 tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan dengan ancaman hukuman dua tahun penjara atau denda maksimal Rp2 miliar.
Adapun, reptil yang berhasil diamankan terdiri dari Soa Layar sebanyak 85 ekor. Soa Layar merupakan hewan langka dengan nama latin Hydrosaurus Amboinensis atau dikenal juga dengan Sailfin Dragon. Pada Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1999 disebutkan, hewan ini termasuk hewan liar yang dilindungi.
Reptil selanjutnya adalah panana atau kadal lidah biru sebanyak 45 ekor. Kadal ini memiliki nama ilmiah Genus Tiliqua dan tidak beracun dan memilik wilayah persebaran di Maluku, Papua, dan Australia. Selanjutnya adalah ular Monopohon sebanyak 20 ekor. Ular ini dikenal juga sebagai ular Boa, tersebar di Papua dan Papua New Guinea.
Selain ular Boa, juga terdapat ular Patola Halmahera sebanyak tiga ekor. Ular ini, merupakan ular non berbisa yang tersebar di Papua, Papua Nugini, dan Australia.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polresta Bandara Soetta Kompol Alexander menambahkan, pengungkapan ini berawal pada Rabu 3 Juni 2020, Pukul 21.00 WIB. Saat itu, Penyidik Sat Reskrim Polresta Bandara Soetta tengah melaksanakan observasi atau pemantauan terhadap keluar dan masuknya barang-barang yang melalui cargo Bandara Soetta.
“Kemudian petugas mencurigai kendaraan mobil Avanza warna hitam No Pol B 1806 PIF yang keluar dari cargo Bandara Soetta dengan membawa beberapa kardus berwarna coklat dalam keadaan tertutup yang dibawa dan dikemudikan oleh terduga pelaku TK,” sambung Alexander, kepada SINDOnews di lokasi yang sama.
Mobil tersebut pun akhirnya dikejar dan dilakukan pemeriksaan. Setelah dilakukan pemeriksaan terhadap beberapa kardus warna coklat tersebut, ternyata isinya 4 Koli barang yang berisi reptil, mulai dari Kadal Panana, Tokek Garis, Soa Layar, dan Ular Piton atau Sanca. Petugas pun langsung mengamankan TK dan sopirnya TD.
“Tersangka TK dan SD langsung kami amankan. Kami juga sedang berkoordinasi dengan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jakarta, di Tegal Alur untuk proses perlakuan terhadap satwa liar tersebut dan sejumlah pihak terkait untuk proses pelepasannya reptil tersebut nanti ke alam bebas,” pungkasnya.