Pernyataan Polisi tentang Penetapan Tersangka dalam Kasus Pemukulan Emak-emak di Pulogadung
JAKARTA – Polsek Pulogadung masih mengusut kasus penganiayaan di Jalan Kayu Manis Utara, Pulogadung, Jakarta Timur, yang viral di media sosial. Kasus tersebut berawal dari perseteruan perbaikan jalan dan membuat seorang ibu mendapat bogem mentah.
Kanit Reskrim Polsek Pulogadung, AKP Toto Pangestu mengatakan, hingga saat ini pihaknya masih mendalami kasus penganiayaan yang membuat seorang ibu berinisial LP (59) dipukul TS. Karena masih dalam penyelidikan, pihaknya pun belum menetapkan tersangka.
“Petugas masih menyelidiki kasus itu, dan untuk sekarang belum menetapkan tersangka kasus penganiayaan,” katanya, Jumat (16/10/2020).
Toto melanjutkan, penyelidikan yang cukup panjang, karena memang kedua pihak sama-sama saling melapor. Baik ibu rumah tangga yang menjadi korban pemukulan, hingga si pria yang memukul juga melaporkan kejadian tersebut.
“Jadi terlapor dan pelapor sama-sama membuat laporan ke Polsek,” ujarnya.
Meski begitu, Kanit tak merinci atas dasar apa TS melaporkan LP yang memang sebelumnya dipukul. Ia hanya menjelaskan, bahwa laporan pria yang memukul emak-emak itu melakukan tindak pidana pasal 352 KUHP tentang Penganiayaan juga diterima SPKT Polsek Pulogadung.
“Kami sudah coba lakukan mediasi kedua pihak untuk menyelesaikan masalah, tapi belum berhasil,” ujarnya.
Sebelumnya diberitakan, hanya karena memperbaiki jalan yang rusak dan dianggap menyulitkan melintas, dua warga bertetangga di Jalan Kayu Manis Utara RT 06/09, Pulogadung, Jakarta Timur, ribut. Seorang ibu bahkan harus mendapat bogem mentah dari tetangganya hingga terluka di bagian mulut.
Aksi keributan itu sendiri menjadi viral di media sosial usai diunggah akun @chenesias. Dan yang menjadi pembicaraan adalah saat si ibu, berinisial LP (59) dianiaya seorang pria berinisial TS yang merupakan tetangganya sendiri. Di akun itu juga, terlihat aksi penganiayaan itu sudah dilaporkan ke Polsek Pulogadung hingga menerbitkan LP nomor 555/K/X/2020/S.Pg.
Dari video dan surat laporan yang diunggah, peristiwa itu bermula saat LP tengah memanggil tukang untuk memperbaiki jalan yang rusak di depan rumahnya. Namun, karena TS yang rumahnya berada di belakang, mengaku tak bisa melintas.
