Penggerebekan Lokasi Penampungan Motor Tanpa Surat-surat di Pulogadung Tak Hanya Sekali Beroperasi
Penggerebekan sebuah rumah yang menjadi tempat penampungan kendaraan bermotor tanpa surat di Pulogadung, Jakarta Timur, diduga sudah beroperasi sejak lama. Pasalnya, beberapa tersangka yang diamankan mengaku, aksi tersebut sudah dilakukan sebanyak tiga kali.
Salah satu tersangka Ardi, 37, mengatakan, di tempat penampungan tersebut ia berperan sebagai petugas yang melakukan pengepakan motor. Setiap unit motor yang datang akan dibungkus dengan kardus kemudian dibalut lagi menggunakan lakban.
“Tugas saya cuma bagian pengepakan saja pak, saya gak ngerti kalau yang lain,” katanya, Jumat (11/12/2020) malam.
Saat ditanya petugas, apakah motor-motor itu memiliki surat lengkap, Ardi mengaku sebagian besar hanya dilengkapi STNK dan selebihnya bodong. Kendaraan bermotor di tempat penampungan tersebut, kata Ardi, banyak disuplay dari Kawasan Serpong.
“Kebanyakan hanya STNK saja, kalau BPKB banyak yang hilang,” ujarnya.
Sementara itu, Hendra, sopir truk yang biasa mengirim kendaraan tanpa surat lengkap ini mengaku, sudah tiga kali terlibat dalam proses pengiriman ke wilayah Sumatera. Namun ia pun tidak mengerti bagaimana proses penjualan motor-motor tersebut.
“Tugas saya hanya mengirim motor-motor saja, yang lainnya saya nggak tahu,” tuturnya.
Hendra pun mengatakan, dia sama sekali tidak terlibat dalam kasus yang berhasil diungkap unit Reskrim Polsek Pulogadung. Karena saat penggerebekan, Hendra hanya bertugas sebagai pengirim barang yang siap dibawa ke Jambi.
“Kalau untuk sekali jalan saya biasanya dapat upah Rp2 juta, karena bilangnya cuma antar motor saja,” ungkapnya.
Sebelumnya diberitakan, unit Reskrim Polsek Pulogadung menggerebek sebuah rumah di Jalan Cipinang Empang Timur, Pulogadung, Jakarta Timur, Jumat (11/12) dinihari. Dari rumah tersebut ditemukan 43 sepeda motor tanpa surat-surat yang diketahui akan dikirim ke Jambi.
Dalam penggerebekan itu, petugas sempat membuang tembakan ke udara setelah melihat ada yang mencoba melarikan diri. Beruntung, 12 orang pekerja yang kala itu tengah sibuk mengepak motor berhasil diamankan. Petugas juga mengamankan satu truk berisi 22 motor yang akan dikirim ke Jambi dan total motor yang diamankan sebanyak 43 motor.