Pembantu yang Tega Buang Bayinya, Ternyata Masih 17 Tahun dan Saat Hamil Pacarnya Kabur
JAKARTA – Pembantu rumah tangga yang tega membuang bayinya di saluran penghubung Pulo Nangka, Pulogadung, ternyata masih berusia 17 tahun.
Wanita ini dihamili pacarnya di Sukabumi yang enggan bertanggungjawab, waktu dia hamil pacarnya kabur.
Kapolsek Pulogadung, Kompol Beddy Suwendi mengatakan, pelaku berinisial C yang merupakan pembantu rumah tangga yang masih di bawah umur.
Wanita tersebut bekerja di sebuah rumah di kawasan Kayu Putih, Pulogadung.
“Ini tersangka masih 17 tahun, ia dihamili pacarnya dan itu pria kabur ketika tahu mengandung,” katanya, Rabu (20/01/2021).
Dikatakan Beddy, bayi yang ditemukan di saluran air penghubung itu juga, merupakan hubungan gelap antara tersangka dan pacarnya.
Pria itu diketahui tinggal di wilayah Sukabumi dan telah berhubungan dengan pembantu rumah tangga itu hampir setahun lamanya.
“Namun ketika tahu ini C hamil, lelaki itu malah kabur meninggalkannya,” ujar Beddy.
Karena masih sangat belia, sambung Beddy, tersangka ini sendiri tak tahu berapa usia bayi yang ada di dalam kandungannya.
Pasalnya, beberapa hari lalu C sudah merasakan mules dan akhirnya melahirkan seorang diri di kamar mandi.
“Begitu lahir, C mengaku bayinya sudah tidak bernyawa dan segera dimasukan ke dalam sebuah tas,” ungkapnya.
Usai melahirkan, lanjut Kapolsek, majikan tersangka melihat bahwa C mengalami pendarahan.
Dan wanita ini pun sama sekali tak mengaku kalau dirinya baru saja melahirkan seorang bayi.
“Oleh pemilik rumah tersangka dibawa ke rumah sakit dan mengaku hanya luka saja,” tuturnya.
Hingga akhirnya, lanjut Beddy, usai pulang dari rumah sakit ia berencana membuang darah dagingnya.
Jasad itu dibuang di saluran air yang jaraknya 200 meter dari rumah tempatnya bekerja. “Hingga akhirnya Kamis (19/1) kemarin jasad bayi itu ditemukan dan berhasil diungkap,” pungkasnya.
Sesosok jasad bayi laki-laki ditemukan tergeletak di tepi saluran air penguhung Pulo Nangka, Pulogadung, Jakarta#, Selasa (19/1). Bayi malang itu diduga kuat dibuang oleh orangtuanya atas hubungan gelap.
Petugas Sumber Daya Air (SDA) Kecamatan Pulogadung, Yogi Angga, 29, yang pertama kali menemukan jasad bayi malang itu.
Awalnya, ia mengira bayi tak berdosa itu sampah Pampers karena dibungkus kantong plastik merah.
“Lagi bersih-bersih di phb seperti biasa. Pas lihat ada plastik berwarna merah itu saya singkirkan karena mengira itu sampah Pampers,” katanya, Selasa