Merasa Cerdik Tanam Ganja Hidroponik, Penjual Kucing Ini Justru Tak Berkutik
Surabaya –
Sebuah rumah kontrakan di Perum wisma Lidah Kulon Blok A no 95 Surabaya digerebek. Di dalam rumah, polisi menemukan 27 batang tanaman ganja yang ditanam secara hidroponik.
Tanaman ganja itu tingginya tidak sama karena ditanam tidak berbarengan. Usianya 3 minggu hingga 2 bulan. Penanamnya adalah penghuni kontrakan, Vino. Vino menggunakan rumah itu untuk bisnis jual beli kucing.
“Ini Diresnarkoba Polda Jatim mengungkap saat ini terkait penanaman ganja melalui metode hidroponik,” papar Kabid Humas Polda Jatim Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko Di lokasi penggerebekan Jalan Perum Wisma Lidah Kulon, Surabaya, Rabu (4/3/2020).
Hidroponik sendiri adalah cara tanam yang memanfaatkan air tanpa menggunakan tanah. Vino menanam ganjanya di bagian belakang rumah yang terbuka sehingga terkena sinar matahari. Tiupan angin didapatkannya dari outdoor AC.
Foto: Hilda Meilisa Rinanda
|
Diresnarkoba Polda Jatim Kombes Cornelis Simanjuntak mengatakan Vino memulai menanam dengan belajar di internet. Vino tahu jika biji pada tanaman ganja bisa ditanam. Vino, kata Cornelis, membeli ganja dari narapidana di lapas.
“Menurut pengakuan tersangka dia memperoleh bibit ini setelah membeli daun ganja dari temannya, di salah satu narapidana di lapas. Lalu belajar dari google, dari internet,” kata Cornelis
Dari daun ganja yang dibeli tersebut, ada biji yang tersisa. Vino akhirnya mencoba menanamnya di sebuah pot. Ternyata percobaannya berhasil. Ganja itu tumbuh.
Untuk tumbuh lebih baik lagi, Vino kerap memindahkan ganja yang sudah besar dari pot kecil ke pot yang lebih besar. Jika sudah berusia tiga bulan, Vino bisa memanen ganja tersebut untuk dinikmati sendiri.
“Berdasarkan pengakuannya. Hasil dari penanaman dia konsumsi sendiri, dari pohon yang ada di depan kita dia sudah dua kali memetik dan dikeringkan dan dipakai, dibakar, dihisap,” papar Cornelis.
Mengapa Vino nekat menanam ganja sendiri? Ternyata ini alasannya. Vino, mengatakan dirinya sering lemas jika tidak mengkonsumsi ganja. Dia mengaku sudah kecanduan barang haram ini.
“Saya ndak bisa merasakan sehat kalau tanpa mengonsumsi itu. Seperti saya ketergantungan. Dalam kegiatan sehari-hari kalau saya tidak pakai ini saya lemas,” ungkap Vino.
Vino mengaku telah tiga tahun mengonsumsi ganja. Pria yang menjual kucing ini mengaku tak ada perbedaan antara ganja yang ia beli dari pengedar dengan ganja menanam sendiri.
“Sudah tiga tahun ini mengonsumsi. Saya lemes kalau endak (konsumsi), jadi saya sering beli. Tapi bedanya sama aja pak. Tidak saya jual. Saya jualnya kucing,”,” kata Vino.