Fri. Nov 22nd, 2024

Berita olahraga dan game online Trans7sport

Link altenatif Nagaliga : nagasuara.com ,trans7sport.com , Prediksinagaliga.com , nagaliga.xyz , nagaliga.me , nagaliga.info , nagaligasbo.com , nagaliga.best , nagaliga.club , nagaliga9.com , nagaligaqq.com , togelnagaliga.com

Lima WNI Ditawan di Filipina Dijaga 30 Anggota Abu Sayyaf

NAGALIGA — Lima warga Indonesia yang diculik kelompok bersenjata Abu Sayyaf saat melaut di perairan Lahad Datu, Sabah, Malaysia dilaporkan saat ini ditawan di Desa Tambaking, Maimbung, Kepulauan Sulu, Filipina. Menurut peneliti sekaligus Ketua Institut Perdamaian Filipina, Prof. Rommel Banlaoi, kelimanya dijaga oleh 30 milisi.

“Mereka (sandera) dijaga 30 anggota Abu Sayyaf yang bersenjata dipimpin Apo Mike di Tambaking,” kata Rommel mengutip laporan sumber intelijen, seperti dilansir Daily Express, Senin (3/2).
Rommel mengatakan para sandera adalah Arsyad Dahlan, La Baa, Riswanto Hayono, Edi Lawalopo dan Syarizal Kastamiran. Menurut dia, kelimanya diberi makan sekali sehari oleh kelompok tersebut.

Apo Mike adalah nama samaran Majan Sahidjuan. Dia adalah salah satu pemimpin kelompok Abu Sayyaf yang menjadi buronan aparat Malaysia sejak Januari 2019.
Akan tetapi sampai saat ini Juru Bicara Komando Barat Mindanao Angkatan Bersenjata Filipina, Mayor Arvin Encinas, belum memberikan konfirmasi.

Apo Mike dilaporkan juga menjadi orang yang mengurus tiga sandera asal Indonesia yang sudah dibebaskan sebelumnya. Selain itu, para pengawas tawanan lainnya dari kelompok Abu Sayyaf adalah Mokong, Sibih Pisih, dan Salip Mura.

Sibih dan Mura juga menjadi buronan pemerintah Malaysia. Namun, Sibih dilaporkan meninggal dalam baku tembak dengan aparat Filipina di Indanan, Sulu, pada November 2019.
Sedangkan Mokong dilaporkan adalah anak dari Hatib Hajan Sawadjaan. Hatib dilaporkan didapuk menjadi pemimpin atau amir kelompok ISIS di Filipina.

Hatib menggantikan posisi Isnilon Hapilon yang tewas dalam pendudukan di Kota Marawi bersama kelompok Maute pada akhir 2017.
Hatib dilaporkan mempunyai markas di Patikul, Sulu. Dia juga disebut sebagai dalang serangan bom gereja di Jolo pada Januari 2019, yang dilakukan pasangan suami istri asal Indonesia.

Selain itu, Hatib juga dilaporkan turut membantu memasukkan anggota milisi dari Malaysia dan Indonesia ke Filipina.

Menurut sumber Daily Express, pemerintah Indonesia membayar tebusan untuk membebaskan tiga warga pada Januari lalu. Hal itu yang membuat kelompok Abu Sayyaf kembali menculik WNI.
CNNIndonesia.com sudah menghubungi juru bicara Kementerian Luar Negeri, Teuku Faizasyah, melalui WhatsApp untuk meminta konfirmasi hal itu tetapi belum dijawab oleh yang bersangkutan.

SUMBER:

Leave a Reply

Categories

Social menu is not set. You need to create menu and assign it to Social Menu on Menu Settings.