Korban Tewas Tawuran Antar-Genk di Kemayoran, Tulang Punggung Keluarga
Tewasnya Dimas (19), remaja yang terlibat tawuran antar Genk Gegares dengan Genk Kobat di Kemayoran, Jakarta Pusat (Jakpus) meninggalkan duka bagi keluarga. Terlebih korban merupakan tulang punggung keluarga.
Tini, tante Dimas menuturkan, keponakannya itu anak baik dan tidak pernah terlibat perkelahian. Saat tawuran terjadi, Dimas sedang melintas pulang kerja.
“Almarhum anak Yatim, dia kerja jadi tulang punggung keluarga. Sejak bapaknya meninggal, korban yang cari uang untuk membantu keempat adik dan ibunya,” paparnya di Mapolres Jakarta Pusat, Kamis (24/12/2020) malam.
Menurut Tini, keponakannya tersebut hanya lulusan SMK dan setelah itu bekerja di sebuah toko es di Kemayoran.
“Untuk kasusnya sendiri saya serahkan kepada pihak kepolisian. Dan berharap para pelakunya dapat dihukum yang seberat-beratnya,” terangnya.
Sebelumnya, dua kelompok remaja yakni Genk Gegares dan Genk Kobat saling serang di Jalan Garuda, Kemayoran, Kamis (24/12/2020) dini hari. Saat itu korban yang baru pulang kerja, dan melihat rekannya diserang ikut bergabung.
“Korban sempat memukul ke arah WS (pelaku) dengan balok, tapi ditepis. Korban kemudian lari dan terjatuh, pada saat itu WS pun menyabetkan celurit hingga mengenai dada kanan korban,” jelas Kapolres Jakarta Pusat, Kombes Pol Heru Novianto.
Heru yang didampingi Kapolsek Kemayoran, Kompol Khairi menerangkan, para pelaku penganiayaan dan pengeroyokan tersebut berhasil diamankan dalam waktu kurang dari 24 jam.
“Untuk para pelakunya rata-rata berusia 16 tahun dan masih berstatus pelajar,” paparnya. Karenanya, sambung Kapolres dalam penanganan pun akan disesuaikan dengan aturan yakni pemeriksaan di bawah umur anak-anak.