Geger Temuan Gudang Narkoba di Tangerang, BNN Sita 200 Kg Sabu Dioplos Jagung
TANGERANG – Gudang jagung dan beras ‘Subur Tani Karawang’ di Kota Tangerang ternyata hanya kamuflase. Tempat ini dijadikan penyimpanan narkoba.
Gudang di Jalan Prabu Siliwangi, Cibodas, Kota Tangerang, itu diobrak-abrik aparat BNN, Senin (28/7/2020) petang. Sebanyak 200 kg sabu yang dicampur biji jagung di dalam 50 karung disita. Aparat antinarkoba juga mengamankan enam anggota sindikat narkoba termasuk pemilik gudang jagung dan beras.
Deputi Pemberantasan BNN, Irjen Pol Arman Depari mengatakan anggotanya menerima informasi ada penyelundupan sabu yang dicampur jagung di dalam karung. Narkoba itu diangkut truk trailer bernopol B 8751 BL asal Sumatra dan sudah menyeberangi Pelabuhan Bakauheni.
“Informasi itu ditindak lanjuti dengan melakukan pengintaian. Ketika truk tersebut melewati Tol Tangerang-Jakarta dibuntuti hingga ke gudang beras di Jalan Prabu Siliwangi,” ungkap Arman.
Setiba di gudang beras tersebut, sesaat kemudian muatan truk tersebut dibongkar. “Saat itulah kami gerebek dan ditemukan sekitar 200 kg sabu yang dikemas ratusan bungkus dicampur jagung di dalam 50 karung,” bebernya.
Sabu yang disimpan di gudang jagung dan beras di Tangerang digeledah petugas BNN. (toga)
Enam pria yang membongkar muatan termasuk sopir, kenek dan pemilik gudang ditangkap lalu dibawa ke markas BNN di Cawang, Jakarta Timur.
“Masih kami dalami terutama dari mana sabu itu dipasok,” ungkap Arman. Dia menyebutkan modus seperti ini tergolong baru di masa pandemi Covid-19. “Anggota sindikat ini memanfaatkan momen penyelundupan sabu di dalam truk yang mengangkut sembako, karena pengawasan petugas tidak ketat,” ucapnya.
BARU TIGA HARI
Dia menduga sabu itu didistribusikan sindikat jaringan Myanmar-Malaysia-Aceh-Sumut-Lampung-Tangerang-Jakarta. “Nah, di Tangerang itu dijadikan titik akhir penyelundupan. Sebelum sabu ditebar ke berbagai daerah terutama di Jakarta, dipilah-pilah di gudang beras di Cibodas, Tangerang. Tapi nanti jelasnya kami beberkan setelah enam anggota sindikat tersebut kami periksa,” tandasnya.
Sementara itu Andi, salah satu warga setempat mengatakan, pemilik dari agen tersebut baru tiga hari mengontrak rumah di belakang gudangnya.
“Enggak ada gelagat mencurigakan. Dia ada tiga anak buah. Pemiliknya baru pindah dan ngontrak di belakang ruko. Pengiriman besar baru kali ini. Sebelumnya kosong,” ujar Andi saat ditemui media di lokasi, Selasa (28/7/2020).
DIAPRESIASI
Camat Cibodas, Mahdiar, mengapresiasi kinerja BNN yang berhasil mendeteksi peredaran narkoba di Indonesia. “Baguslah bisa terdeteksi BNN. Intinya kalau kita lihat sekarang kan barang-barang ditemukan. Sebab, gudang beras yang baru beroperasi tiga hari ini ternyata hanya kamuflase,” jelas Mahdiar.
Mahdiar menambahkan, pihak RT dan RW setempat telah menerima wajib lapor dari pemilik maupun penyewa ruko pada pekan kemarin. Setelah adanya penggerebekan gudang narkoba tersebut, Mahdiar mengaku akan memperketat wilayahnya dengan memaksimalkan peran RT dan RW.