Gara-gara Tahanan Kabur, 8 Petugas Rutan Bangil Diperiksa
Pasuruan – Petugas Rutan Bangil Kabupaten Pasuruan dinilai lengah sehingga satu tahanan bisa kabur dengan mudah. Delapan petugas yang jaga saat tahanan kasus curanmor itu kabur pun diperiksa intensif.
“Delapan orang petugas sedang di-BAP dari Kanwil (Kemenkumham) Jatim.
Petugas regu pengamanan yang bertugas pada saat kejadian. Saya nggak tahu hasilnya, itu wewenang Kanwil,” kata Kepala Rutan Bangil Wahyu Indarto, Kamis (9/1/2020).
Meski demikian, pihak rutan memastikan tak ada keterlibatan petugas. Tahanan kabur tanpa diketahui karena kelengahan petugas.
“Murni karena kelengahan. Tak ada keterlibatan petugas. Petugas lalai tak melaksanakan tugas dengan semestinya,” imbuh Wahyu.
Wahyu juga memastikan tak ada bantuan dari pihak luar dalam pelarian tahanan. “Tak ada indikasi itu. Kami sudah memastikannya,” sambung Wahyu.Satu tahanan Rutan Bangil, Sipaul Hadi (21), warga Dusun Dadapan, Desa Oro-oro Bulu, Kecamatan Rembang, Kabupaten Pasuruan kabur pada Sabtu (4/1). Tahanan kasus curanmor ini kabur dengan cara merusak plafon sel isolasi. Dia diduga menyulut sikat gigi yang terbuat dari plastik dengan korek api kemudian membakar plafon yang terbuat dari kayu.
Setelah berhasil membuat lubang di plafon, tahanan merenggangkan jeruji besi yang sudah berkarat yang berada di lapisan luar plafon. Ia lalu memanjat plafon setinggi 4 meter dengan bantuan sarung dan membuka genteng kamar tempat dia ditahan.
Tak lama setelah berhasil keluar dari sel isolasi, tahanan melompat ke sel Blok C. Ia kemudian melompat dari ketinggian dan keluar dari kawasan rutan. Diduga kuat, ia terluka sebab menerabas kawat berduri di dinding luar rutan.
Setelah itu ia mengambil sepeda onthel milik warga untuk menjauh dari kawasan rutan. Sepeda itu ditemukan berada di dekat rumahnya di Kecamatan Rembang. Namun yang bersangkutan tak diketahui keberadaan. Sampai saat ini tim pencari masih mengejarnya.
