Fakta-fakta Penemuan 5 Mayat ABK dalam Freezer Kapal Ikan di Kepulauan Seribu
JAKARTA – Ngeri! Lima mayat Anak Buah Kapal (ABK) ditumpuk dan dicampur ikan di freezer atau cold storage di KM Starindo Jaya Maju VI, Kamis (17/9/2020) malam. Mereka dijemput ajal setelah pesta miras dioplos obat kuat saat mencari ikan di Samudera Hindia.
Kelima jasad: Putra Enggal Pradana (19), Khoirul Mutaqqin (24), M. Zulkarnaen (24), Mohammad Son Haji (27) dan Miftakhul Huda (21). Hingga semalam jenazah lima ABK ini masih disemayamkan di RS Polri Kramat Jati guna diotopsi.
”Keterangn nahkoda dan ABK lainya kematian mereka diakibatkan menenggak miras dioplos obat kuat,” ungkap Kapolres Kepulauan Seribu AKBP Morry Edmond.
Pesta miras itu diikuti 11 ABK. Beberapa jam setelah menenggak miras oplosan iu, lima di antaranya kejang-kejang, mual-mual, pusing dan muntah. Tak lama berselang dua terkapar tak bernyawa dan esok hari disusul satu meninggal. Esok lusanya dua lainnya dijemput maut. “Sementara enam lainnya selamat, hanya mual-mual saja.” sebut Kapolres.
Kendati demikian, polisi belum menetapkan tersangka dari nahkoda dan sejumah ABK KM Starindo Jaya Maju VI yang diperiksa tersebut.
Operasi Yustisi
Terungkapnya lima mayat bertumpuk dan bercampur ribuan jenis ikan berawal sekitar pukul 14:15 polisi menggelar Operasi Yustisi di perairan Kepulauan Seribu. Di sela-sela patroli, aparat polisi memberhentikan KM Starindo Jaya Maju VI yang dilihat mengangkut banyak ABK di dekat perairan Pulau Pari.
“Saat berhenti, anggota naik ke KM Starindo Jaya Maju VI dan menggeledah. Berdasarkan data-data mereka berjumlah 43 orang, tapi setelah dihitung cuma 38 orang. Saat itulah ditemukan lima mayat di cold storage. Mayat-mayat itu sengaja ditumpuk bersama ikan atas perintah nakhoda agar tak bau mayit,” ungkap Kapolres.
Setelah penemuan ini, kapal beserta nahkoda dan puluhan awak kapal diamankan ke Dermaga Marina Ancol. Sekitar pukul 21.30 kapal tiba di dermaga, lima jenazah ABK itu dibawa ke RS Polri Kramat Jati.
“Keterangan para saksi kelima jenazah itu sudah meninggal sekitar 12 hari lalu lalu dimasukkan ke cold storage kapal,” kata Morry. Dugaan kelima ABK itu tewas akibat menenggak miras, diperkuat dengan adanya temuan sejumlah botol alkohol berkadar 70 persen dan bungkus sisa minuman energi.
“Meski demikian, memastikan penyebab kematian mereka, masih menunggu hasil otopsi,” timpal Kasubag Humas Iptu Bambang Agus. Sebab itu pihaknya belum bisa menetapkan nahkoda dan ABK lainya menjadi tersangka.
Keterangan nahkoda, KM Starindo Jaya Maju VI berlayar sekitar sejak 2 bulan lalu dari Muara Baru hingga ke perairan Samudera Hindia dengan membawa 43 ABK termasuk nahkoda. Rencananya kapal akan kembali ke Dermaga Muara Baru pada Minggu (20/9/2020) mendatang.