Dua Wanita Nekat Mencuri di Yayasan Tunanetra di Serpong, Uang dan Handphone Milik Seorang Guru Raib
Aksi pencurian terjadi di yayasan tunanetra Raudlatul Makfufin, Kelurahan Buaran, Kecamatan Serpong, Tangerang Selatan.
Pencurian tersebut terekam kamera CCTV (Closed Circuit Television) hingga videonya viral di media sosial (medsos).
Seorang guru di yayasan tunanetra Raudlatul Makfufin, Tarup Erwin (30) membenarkan peristiwa pencurian yang terjadi pada Jumat (26/3/2021), sekira pukul 14.13 WIB. Dimana pelakunya ialah dua wanita.
“Iyak benar korban pencuriannya seorang guru. Dia kehilangan satu unit handphone dan dompet yang didalamnya ada uang tunai Rp200 ribu,” ujarnya kepada Poskota di lokasi, Minggu (28/3/2021).
Tarup menuturkan, peristiwa pencurian itu bermula saat salah seorang pelaku masuk dari gerbang yayasan untuk menumpang ke toilet.
“Gerbang yayasan tidak terkunci karena masih jam operasional. Dia masuk berbicara sama karyawan sini ingin numpang ke toilet dan diarahkan,” terangnya.
Saat itu, Tarup juga mengaku berada di halaman yayasan yang mengetahui pelaku melewatinya hendak menuju kamar mandi.
“Walaupun saya enggak bisa melihat. Saya merasakan dia lewat depan saya ke arah kamar mandi. Tapi saya belum ada firasat apapun kepadanya,” ungkapnya.
Tarup menyebut, pelaku tersebut cukup lama tidak kunjung kembali ke luar yayasan. Selang 25 menit, pelaku keluar dari arah lokasi toilet.
“Saat keluar sempat berpapasan dengan saya dan korban. Pelaku tidak pamit sama sekali dan langsung pergi melewati gerbang,” paparnya.
Kemudian korban bernama Rantiani Permata (35) masuk ke ruang guru. Ia mengecek tasnya dan ternyata sudah kehilangan dompet dan satu unit handphonenya.
“Kita di sini sudah tidak sempat lagi mengejar pelakunya dan langsung melihat CCTV. Dalam rekaman CCTV itu ternyata pelaku tidak ke kamar mandi tapi menyelinap masuk ke ruangan guru,” tuturnya.
Dalam rekaman CCTV, Tarup menyebut, pelaku membongkar tas korban yang ditaruh di bangku ruangan guru.
“Pelaku mengambil hanphone dan dompet diatruhnya di dalam tas yang dibawanya. Pelaku kemudian keluar dengan berjalan santai saja,” paparnya.
Pelaku mengenakan jilbab berwarna hitam, memakai celana bahan hitam. Tarup menyangkan atas aksi yang dilakukan pelaku.
“Kejadian ini menurut saya sangat direndahkan sekali. Mentang-mentang ini tempat tunanetra pelaku seperti dengan tidak bersalahnya dan gampang masuk ke sini,” tandasnya.
Tarup berharap, pelakunya bisa segera tertangkap dan kejadian pencurian menjadi yang terakhir kalinya.
“Setahu saya sampai saat ini dari pihak yayasan belum melaporkan hal ini ke polisi. Tapi masih belum jelas perkembangannya. Yang jelas saya ingin pelaku bisa tertangkap,” pungkasnya.