Bravo! Hanya 6 Jam, Pelaku yang Kepruk Pria Lansia Hingga Tewas Ditangkap Polisi
Hanya dalam waktu sekitar 6 jam, kasus penyerangan yang menewaskan Raman (70), warga Kampung/Desa Bendung, Kecamatan Tanara, Kabupaten Serang, berhasil diungkap Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Serang.
Pelaku penyerangan tak lain adalah Jarudi Lutfi (35), warga sekampung dengan korban.
Tim gabungan Reserse Mobile (Resmob) dan Unit Jatanras Polres Serang melakukan penangkapan terhadap pelaku di rumah saudaranya di Kampung Ciseremen, Kecamatan Carenang, Kabupaten Serang.
“Betul, tersangka sudah berhasil kita amankan sekitar pukul 21:00 atau 6 jam saat peristiwa penganiayaan itu terjadi pada Selasa sekira pukul 15:00,” terang Kapolres Serang AKBP Yudha Satria dikonfirmasi poskota.co.id, Rabu (1/9/2021).
Dikatakan Kapolres, terungkapnya kasus penganiayaan yang menyebabkan korban meninggal dunia ini hasil penyelidikan tim satreskrim yang dipimpin AKP David Adhi Kusuma.
Dari hasil penyelidikan diketahui pelaku adalah Jarudi, tetangga korban. Pelaku oleh keluarga ataupun warga setempat diketahui mengidap gangguan kejiawaan. Setelah mendapatkan informasi, tim satreskrim langsung bergerak ke rumah pelaku namun tidak ditemukan.
“Petugas sempat mendatangi rumah pelaku namun tidak ditemukan. Setelah melakukan penelusuran, pelaku berada di rumah kerabat dan langsung diamankan. Saat pelaku sudah diamankan di Mapolres Serang,” kata Kapolres.
Terkait kondisi pelaku yang disebut sebagai ODGJ, Kapolres belum dapat memberikan keterangan karena melalui pemeriksaan dokter kejiwaan.
Seperti diberitakan, Raman (70), warga Kampung/Desa Bendung, Kecamatan Tanara, Kabupaten Serang, tewas mengenaskan diserang orang tak dikenal saat berada di halaman rumahnya, Selasa (31/8/2021).
Korban tewas di lokasi kejadian dengan sejumlah luka bekas pukulan pada sekujur tubuh.
Saat itu korban sedang berkebun, tiba-tiba datang pelaku dengan melompat pagar tembok rumah korban langsung memukuli korban menggunakan sebilah kayu.
“Peristiwa penganiayaan ini sempat dilihat warga namun tidak berani menolong karena khawatir jadi sasaran penyerangan,” jelasnya pada poskota.co.id, Rabu (1/9/2021).