Antar Tante Mandi Kembang, Siswi Usia 16 Tahun Jadi Korban Dukun Cabul
TRANS7SPORT.COM – Seorang remaja putri berusia 16 tahun dan masih duduk di bangku sekolah asal Kota Tangerang diduga menjadi korban paranormal atau dukun cabul. Siswi itu menjadi korban saat ikut mengantar tante-nya datang ke dukun itu untuk meminta bantuan mencegah kontrak pekerjaan di sebuah perusahaan diputus.
Siswi, tantenya, dan keluarga–seluruhnya lima orang–datang kepada dukun yang berdomisili di wilayah Pagedangan, Kabupaten Tangerang, tersebut pada Kamis 1 Juni 2023. Singkat cerita, usai sang tante dimandikan air kembang oleh si dukun, tiba-tiba dukun tersebut mengatakan bahwa siswi ini juga kena guna-guna dan harus dimandikan.
Seluruh anggota keluarganya pun mengiyakan kata-kata dukun tersebut. Mereka juga menurut saat disuruh ke luar ruangan, meninggalkan siswi itu hanya bersama si dukun di dalam.
Baru setelah berselang beberapa hari, siswi mengadu kepada ibunya tentang apa yang terjadi saat ritual mandi kembang itu, bahwa dia tak sekadar dimandikan dengan air kembang tapi juga disetubuhi. Cerita segera ditindaklanjuti keluarga dengan melapor ke Komisi Nasional Perlindungan Anak Kota Tangerang pada Selasa, 6 Juni 2023.
“Sekretariat KPAI Kota Tangerang didatangi oleh orang tua korban dugaan tindak pidana pencabulan yang dalam hal ini tempat dan kejadian berada di Pagedangan Kabupaten Tangerang,” ujar Wakil Ketua Komnas Perlindungan Anak Kota Tangerang, Syukron, Senin 19 Juni 2023
Menurut Syukron, berdasarkan cerita dari keluarga, usai kejadian tersebut siswi itu kerap melamun. Setelah mendalaminya, Komnas Perlindungan Anak Kota Tangerang pun segera mendampingi pelaporan ke kantor polisi setempat dengan lampiran bukti Visum. “Besoknya kami langsung ke Polres Tangerang Selatan melaporkan kasus ini,” kata Syukron.
Per hari ini, sudah seminggu berselang dari pelaporan tersebut. Syukron berharap, polisi bisa segera menangkap terduga dukun cabul itu. Sementara, saat dikonfirmasi, juru bicara Polres Kota Tangerang Selatan Inspektur Dua Galih Dwi Nuryanto hanya mengatakan akan mengecek terlebih dahulu.