Ajak Kenalan Via WeChat, 2 Wanita Cantik Bius Pria Lalu Bawa Kabur Mobilnya
JAKARTA – Dua orang wanita cantik bagian dari kelompok perampok diamankan tim Resmob Polres Jakarta Timur. Pelaku biasa melancarkan aksinya dengan membius korban yang dikenalnya lewat WeChat lalu membawa kabur mobil hingga barang-barang berharga.
Itta dan Dhevi, serta seorang pria bernama Jhoni, yang akhirnya kini mendekam di ruang tahanan polres Jakarta Timur. Ketiganya ditangkap usai merampok Sigit, dengan membawa kabur mobil Toyota Rush miliknya berikut barang-barang berharga ketika pria itu tak sadarkan diri.
Kapolres Jakarta Timur, AKBP Arie Adrian mengatakan, terungkapnya kasus ini bermula dari adanya laporan pada 5 Oktober lalu. Korban yang berkenalan dengan Itta, janjian untuk bertemu. “Mereka kenalan di media sosial WeChat, dan janjian di Taman Viaduk, Jatinegara,” katanya, Selasa (26/11).
Dengan janjian itu, kata Kapolres, sindikat ini pun mulai menyiapkan aksinya. Itta yang datang dengan temannya Dhevi mulai mengatur strategi agar korban ikut dalam perangkapnya. “Korbannya yang datang dengan menggunakan mobil, awalnya diminta untuk jalan-jalan dulu berputar-putar,” ujarnya.
Sambil berputar-putar, kata AKBP Arie, satu pelaku yang sudah menyiapkan minuman bir hitam, mengajak untuk minum-minum. Peran Dhevi pun mulai dilancarkan, minuman yang disiapkan ke gelas korban dimasukan obat bius. “Satu wanita ajak ngobrol, satunya lagi masukan obat bius,” ujarnya.
Sudah masuk perangkap, lanjut Kapolres, korban akhirnya tak sadarkan diri. Disitulah salah satu pelaku menelepon Jhoni untuk datang menjemput dan membawa kabur kendaraan yang didapat. “Selain mobil, pelaku juga menjarah dompet berisi SIM, ATM, serta handphone dan uang tunai Rp700 ribu,” terangnya.
Ditambahkan Kasat Reskrim Polres Jakarta Timur AKBP Hery Purnomo, dalam setiap aksinya Ita dan Dhevi selalu dibantu rekannya Joni. Mereka pun tak segan meninggalkan korbannya yang tak sadarkan diri di pinggir jalan lalu menggondol seluruh harta korban. “Pelaku ini selalu mengincar orang yang memiliki kendaraan. Saat korban merasa pusing korban akan meminggirkan mobilnya,” ujarnya.
Di Jakarta Timur, Ita, Dhevi, dan Joni sedikitnya sudah beraksi sebanyak tiga kali dan selalu berhasil hingga diringkus beberapa waktu lalu. Dimana satu aksi dilakukan pada bulan Agustus, sementara dua lainnya dilakukan pada bulan Oktober 2019. “Yang dilaporkan ke kita ada tiga, tapi menurut pengakuan mereka ada enam. Modusnya menawarkan kencan lewat WeChat,” lanjut dia.