Fri. Sep 27th, 2024

Berita olahraga dan game online Trans7sport

Link altenatif Nagaliga : nagasuara.com ,trans7sport.com , Prediksinagaliga.com , nagaliga.xyz , nagaliga.me , nagaliga.info , nagaligasbo.com , nagaliga.best , nagaliga.club , nagaliga9.com , nagaligaqq.com , togelnagaliga.com

Ada Jaringan Para Wijayanto dalam Penangkapan Otak Aksi Penyerangan di Solo

Solo –

Otak aksi penyerangan acara doa jelang pernikahan di Solo akhirnya tertangkap. Dia ditemukan saat Densus 88 Antiteror melakukan penangkapan terduga teroris jaringan Jamaah Islamiyah (JI) pimpinan Para Wijayanto di Jepara.

Penangkapan otak aksi penyerangan berinisial R itu dilakukan pada Rabu (30/9) di sebuah rumah di Jepara. Baru diketahui ternyata R masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) aksi penyerangan di Solo.

“Memang yang bersangkutan (R) ditangkap di rumah salah satu terduga teroris saat ada upaya paksa penangkapan oleh Densus 88,” kata Kapolresta Solo Kombes Ade Safri Simanjuntak saat rilis kasus di Mapolresta Solo, Manahan, Kamis (1/10/2020).

Terkait kaitan R dengan jaringan teroris, Ade Safri mengaku belum mengetahui. Sebab kasus tersebut ditangani oleh Densus 88.

“Kaitannya (jaringan teroris) kami belum tahu. Itu ranahnya Densus 88. Sementara kapasitasnya terkait kasus intoleran di Solo,” jelasnya.

Kemudian dia mengabarkan kepada teman-temannya. Akibatnya massa berdatangan dan terjadilah aksi yang menyebabkan tiga orang mengalami luka-luka.Dalam aksi penyerangan ini, R merupakan orang yang menyurvei lokasi. Saat mendatangi lokasi, R juga sempat menemui ketua RT setempat untuk memastikan acara itu dibubarkan.

“Peran R adalah yang pertama kali melakukan survei kegiatan yang akan dibubarkan massa. Dia menginformasikan kepada teman-temannya lewat WA grup,” kata dia.

Diketahui, selain penangkapan terduga teroris di Jepara, Densus 88 juga menangkapi sejumlah terduga teroris lainnya. Antara lain di Rembang, Jawa Tengah dan Sleman, DI Yogyakarta (DIY).

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Boy Rafli Amar mengatakan penangkapan itu merupakan pengembangan dari kasus jaringan Jamaah Islamiyah (JI) pimpinan Para Wijayanto.

“Benar, (jaringan) Para Wijayanto yang sebelumnya sudah tertangkap dan ini pengembangan. Jumlahnya nanti akan dirilis tersendiri oleh Polri,” kata Boy usai acara Silaturahmi Kebangsaan terkait Pencegahan Paham Radikal di The Sunan Hotel, Solo, Jumat (2/10/2020).

“Semuanya hasil dari pengembangan penelusuran jaringan yang telah ada, yang mengarah kepada perencanaan-perencanaan aksi teror. Jadi penangkapan yang dilakukan itu tidak lepas dari hasil pengembangan jaringan lama, terutama dari Jamaah Islamiyah,” ujarnya.Jaringan tersebut, kata Boy, selama ini melakukan perencanaan aksi yang mengarah pada tindakan terorisme. Namun pada penangkapan kali ini, dia belum bisa mengungkap peran masing-masing terduga teroris.

“(Peran mereka) belum bisa secara gamblang diungkapkan. Ini masih menunggu proses penyidikan yang tentunya dilakukan dengan asas praduga tak bersalah,” imbuh dia.

Leave a Reply

Categories

Social menu is not set. You need to create menu and assign it to Social Menu on Menu Settings.