Tue. Dec 24th, 2024

Berita olahraga dan game online Trans7sport

Link altenatif Nagaliga : nagasuara.com ,trans7sport.com , Prediksinagaliga.com , nagaliga.xyz , nagaliga.me , nagaliga.info , nagaligasbo.com , nagaliga.best , nagaliga.club , nagaliga9.com , nagaligaqq.com , togelnagaliga.com

Waspada! Ibu Hamil Anemia Bahayakan Janin

JAKARTA – Ibu hamil yang anemia dan malnutrisi berisiko melahirkan bayi dengan berat lahir rendah yaitu kurang dari 2,5 kilogram. Bayi juga rentan terkena penyakit hingga meninggal pada usia dini.

Prof. dr. Endang L. Achadi, MPH, Dr.PH., Guru Besar Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Indonesia mengatakan bahwa malnutrisi dan anemia memiliki kaitan erat terhadap kesehatan ibu dan janin.

“Anemia dapat diturunkan dari ibu ke anak, sehingga meningkatkan risiko morbiditas dan penurunan kecerdasan,” ujar Prof. Endang dalam acara Sun Pitch Competition 2019 yang digelar oleh SUN Business Network Indonesia (SBN Indonesia) dan Innovation Factory di Jakarta, baru-baru ini.

Indonesia, sambungnya, saat ini memang masih menghadapi masalah anemia pada ibu hamil. Masalah di Indonesia saat ini terutama mikronutrien yaitu kekurangan zat besi, vitamin A, dan zinc termasuk juga protein hewani (makronutrien). Anemia pada perempuan memang harus menjadi perhatian. Untuk itu, ada dua cara yang bisa dilakukan untuk mencegah anemia.

Adapun paling mudah adalah mengonsumsi makanan yang mengandung zat besi tinggi seperti sayuran hijau, daging, dan juga kacang-kacangan. “Zat besi dari produk hewani lebih mudah diserap daripada besi pada sumber nabati. Untuk memudahkan penyerapan zat besi dari produk nabati harus ada gizi mikro yang membantu penyerapan, misalnya vitamin C,” tambah Prof. Endang.

Jika asupan zat besi tidak mencukupi dari makanan, cara lain adalah pemberian suplemen penambah darah serta fortifikasi produk pangan. Senada dengan Prof. Endang, Co-Chair SBN Global Advisory Group dan Koordinator SBN Indonesia Axton Salim menilai, Indonesia memiliki ambisius yang tinggi untuk intervensi nutrisi terkait anemia

“Bayi dari ibu yang anemia cenderung berisiko lahir stunting. Maka itu perusahaan-perusahaan di Indonesia yang tergabung dalam SBN berkomitmen mengatasi masalah gizi di Indonesia,” terang Direktur PT Indofood Sukses Makmur Tbk itu.

Kompetisi yang bertemakan “Inovasi Desain Makanan dengan Fokus Mengatasi Anemia dan Malnutrisi” merupakan kolaborasi antara delapan perusahaan, yang tergabung dalam SBN Indonesia. SUN Pitch Competition 2019 ini bertujuan untuk menghasilkan solusi baru dalam mengembangkan produk makanan yang terjangkau dan bergizi tinggi.

Produk tersebut harus kaya akan zat besi, vitamin C, serta protein hewani dan nabati, untuk membantu mengatasi permasalahan anemia dan malnutrisi yang menjadi dua tantangan terbesar di Indonesia. Data di Indonesia, jumlah ibu hamil yang mengalami anemia jumlahnya mencapai 48%. Ibu hamil yang menderita anemia, bukan hanya berisiko melahirkan bayi stunting namun juga rentan alami perdarahan saat persalinan. Tidak hanya itu, bayi yang lahir dari ibu anemia berisiko terserang diabetes maupun penyakit jantung saat dewasa kelak.

Pada kesempatan terpisah Dr. Yustina Anie Indriastuti, MSc, SpGK menjelaskan, “anemia dapat menyebabkan seseorang cepat lelah dan turun konsentrasinya karena kekurangan oksigen pada jaringan tubuh termasuk otak, sehingga mengurangi kemampuan melakukan aktivitas sehari-hari. Hal ini berdampak pada menurunnya produktivitas.”

Saat ini, kesadaran masyarakat Indonesia akan kecukupan zat gizi dari bahan makanan yang dikonsumsi sehari-hari masih kurang, terutama makanan yang mengandung zat besi. Bahan makanan sebagian besar penduduk Indonesia berasal dari nabati seperti bayam, tahu dan sayuran hijau lain, padahal zat besi dari nabati lebih sulit diserap oleh tubuh.

Leave a Reply

Categories

Social menu is not set. You need to create menu and assign it to Social Menu on Menu Settings.