Tak Harus Perokok, Kanker Paru Juga Bisa Jangkiti Orang dengan Sistem Imunitas Buruk
JAKARTA – Penelitian terbaru menunjukkan bahwa sistem kekebalan tubuh atau imunitas yang tak berfungsi normal dapat menyebabkan kanker paru-paru pada pasien yang tidak merokok.
Rayjean Hung selaku peneliti senior di Lunenfeld-Tanenbaum Research Institute, Toronto, Kanada, mengatakan kalau sistem kekebalan yang kuat dapat membantu menjaga peradangan tetap terkendali. Sebab peradangan kronis disebutkan Hung dapat memicu kanker.
“Penelitian kami menunjukkan bahwa disfungsi yang mendasari regulasi kekebalan tubuh dapat menyebabkan kanker paru-paru, seolah-olah perisai sedang turun,” kata Hung.
Dilansir dari laman WebMD, untuk penelitian tersebut, Hung dan timnya mengamati gen dari 80.000 orang untuk melihat apakah kondisi selain yang mengganggu fungsi paru-paru, seperti penyakit paru obstruktif kronis (COPD), dapat menyebabkan kanker paru-paru. Hasilnya, sebanyak 70% pasien kanker paru-paru ternyata juga mengalami COPD atau obstruksi aliran udara.
“Siapa yang menderita kanker paru-paru melampaui apa yang bisa dijelaskan dengan merokok. Temuan kami memberikan lebih banyak wawasan tentang mengapa kanker paru-paru terjadi pada orang yang tidak merokok dan menunjukkan pentingnya pengaturan kekebalan tubuh,” jelasnya.
Pemeriksaan CT scan dapat menemukan kanker paru-paru sebelum gejala muncul. Mendeteksi penyakit ini secara dini dipercaya bisa membuka peluang penyembuhan yang lebih besar.
Menurut Hung, temuannya itu berarti memperluas jumlah orang yang harus diskrining. Bukan hanya perokok, tapi juga yang bukan perokok.
Laporan tersebut telah dipublikasikan secara online baru-baru ini di Jurnal Nature Communications.