Fri. Nov 8th, 2024

Berita olahraga dan game online Trans7sport

Link altenatif Nagaliga : nagasuara.com ,trans7sport.com , Prediksinagaliga.com , nagaliga.xyz , nagaliga.me , nagaliga.info , nagaligasbo.com , nagaliga.best , nagaliga.club , nagaliga9.com , nagaligaqq.com , togelnagaliga.com

Studi: Anak-Anak Alergi Susu Tidak Mencapai Potensi Pertumbuhan Penuh

WASHINGTON – Susu kaya akan kandungan kalsium tinggi dan baik untuk kesehatan anak-anak. Namun, baru-baru ini, sebuah studi mengenai pola pertumbuhan anak-anak menunjukkan bahwa anak-anak yang secara konsisten alergi terhadap susu sapi memiliki potensi tinggi dan berat badan kurang maksimal.Hasil dari studi longitudinal tersebut diyakini menjadi yang pertama untuk mengkarakterisasi pola pertumbuhan dari anak usia dini hingga remaja pada anak-anak dengan alergi makanan yang persisten. Hasil penelitian ini diterbitkan dalam jurnal Allergy and Clinical Immunology.Menurut Karen A Robbins, MD., penulis studi utama dan ahli alergi di Divisi Alergi dan Imunologi di Rumah Sakit Anak Nasional, Washington, Amerika Serikat, masih belum jelas bagaimana tren pertumbuhan ini pada akhirnya memengaruhi seberapa tinggi anak-anak ini dan berapa berat mereka sebagai orang dewasa.
“Namun, temuan kami sejalan dengan penelitian terbaru yang menunjukkan orang dewasa muda dengan alergi susu sapi persisten mungkin tidak mencapai potensi pertumbuhan penuh mereka,” kata Dr Robbins seperti dilansir Times Now News.

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit, satu dari 13 anak-anak AS memiliki alergi makanan dengan susu, telur, ikan, kerang, gandum, kedelai, kacang tanah dan kacang-kacangan yang menyebabkan reaksi alergi paling serius. Karena tidak ada obatnya dan alergi semacam itu bisa mengancam jiwa, kebanyakan orang menghilangkan satu atau lebih alergen utama dari makanan mereka.

Dari November 1994 hingga Maret 2015, sebanyak 191 anak terdaftar dalam penelitian ini. Hasilnya, 111 anak alergi susu sapi dan 80 anak alergi kacang. Semua responden mengatakan, mereka memiliki 1.186 kunjungan klinis antara usia 2-12 tahun. 61% anak-anak dengan alergi susu sapi adalah anak laki-laki, sementara 51,3% anak-anak dengan alergi kacang atau kacang pohon adalah laki-laki.
Selain anak-anak yang alergi terhadap susu sapi menjadi lebih pendek, perbedaan tinggi lebih jelas pada usia 5-8 dan usia 9-12 tahun. Selain itu, untuk 53 remaja yang memiliki data klinis yang dikumpulkan setelah usia 13 tahun, menunjukkan perbedaan dalam berat dan tinggi badan mereka.

“Karena anak-anak ini sering memiliki alergi makanan banyak dan kondisi lain, seperti asma, ada beberapa faktor selain menghindari susu sapi yang dapat berkontribusi pada temuan ini. Anak-anak ini juga cenderung membatasi makanan di luar susu sapi,” tambahnya.

Cara penanganan alergi makanan seperti itu terus berkembang dengan anak-anak yang sebelumnya alergi sekarang memperkenalkan susu sapi melalui makanan yang dipanggang, pilihan yang lebih luas dari makanan bebas alergen yang tersedia, dan peningkatan pemahaman tentang masalah gizi terkait dengan alergi makanan.

Dr Robbins memperingatkan bahwa sebagian besar anak mengatasi alergi susu sapi di masa kanak-kanak dan anak-anak yang tidak berisiko mengalami perbedaan pertumbuhan. Penelitian di masa depan diharapkan harus fokus pada peningkatan pemahaman tentang fenomena ini.

Leave a Reply

Categories

Social menu is not set. You need to create menu and assign it to Social Menu on Menu Settings.