Selain Faktor Turunan, Ternyata Ini Penyebab Utama Diabetes
Hari Diabetes Sedunia diperingati setiap 14 November 2019. Masih banyak masyarakat Indonesia yang menganggap remeh diabetes.
Mirisnya sebanyak 75 persen dari total penyandang diabetes, tidak menyadari jika dirinya mengalami penyakit tersebut. Indonesia Diabetic Federation (IDF) 2017, mencatat Indonesia masih berada di urutan ke-6 di dunia yang memiliki sekira 10,3 juta penyandang diabetes.
Rentang usia penderita diabetes dimulai pada usia 20-79 tahun. Jika tidak dikontrol dengan baik penyakit ini bisa menimbulkan beberapa penyakit turunan berbahaya seperti jantung, ginjal dan lain sebagainya.
Hal ini dibenarkan oleh Dokter Spesialis Gizi Klinik RSCM dan Jakarta Heart Centre, Dr. dr. Fiastuti Witjaksono, MS, MSc, SpGK (K). Menurutnya diabetes bukan hanya disebabkan oleh faktor turunan, melainkan juga dari lingkungan yang ada di sekitar masyarakat. Diabetes adalah ketidakmampuan tubuh seseorang untuk mengolah makanan yang masuk untuk diolah ke dalam sel.
“Gula hanya beredar di pembuluh darah dan tidak masuk ke dalam sel katena insulin tidak bekerja dengan baik. Insulin akan membuka kunci bagi gula untuk masuk ke dalam sel. Akibatnya penderita menjadi sering lapar, sering haus karena gula tidak masuk dalam sel,” terang dr. Fia, dalam acara hari Diabetes Sedunia, di Kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (13/11/2019).
Lebih lanjut dr. Fia mengatakan pola makan yang tidak sehat menjadi salah satu penyebab utama diabetes. Salah satunya adalah makanan modern yang dinilai tinggi akan kalori, namun tidak memiliki zat gizi sama sekali. Gaya hidup masyarakat yang seperti inilah yang memicu diabetes selain dari faktor keturunan.
“Makanan modern umumnya hanya berisi kalori tanpa ada zat gizi. Misalnya snack yang hanya berisi tepung, gula dan lemak tidak ada zat gizinya. Menambahkan gula juga hanya akan menambah rasa manis. Saat ini susah untuk mendapatkan minuman yang tidak manis. Minuman ringan juga isinya hanya gula, bahkan jus kotakan pun kandungannya sama,” lanjutnya.
Sekadar informasi Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes) sudah mengeluarkan rekomendasi GGL (Gula, Garam, Lemak) yang menganjurkan batas normal seseorang untuk mengonsumsi empat sendok makan gula setiap harinya. Ini adalah salah satu cara untuk mengurangi angka diabetes di Indonesia.
“Batas normal konsumsi gula setiap harinya adalah empat sendok makan sehari. Jumlah empat sendok makan tersebut sudah termasuk gula yang ada di dalam makanan, dalam kue, dalam minuman maupun sayuran. Pokoknya semua makanan dan minuman yang mengandung gula harus dibatasi,” tuntasnya.