Protokol yang Wajib Diperhatikan saat Anak Isoman di Rumah
JAKARTA – Kasus Covid-19 pada anak semakin bertambah. Meski sebagian besar didominasi dengan gejala ringan maupun tak bergejala (OTG), namun kelompok ini tetap membutuhkan perhatian dan perawatan khusus.
Saat ini rumah sakit khusus Covid-19 untuk anak belum tersedia, alhasil isolasi mandiri (isoman) di rumah menjadi jalan yang paling banyak dilakukan.
Berdasarkan data yang dihimpun Pemprov DKI Jakarta pada 17 Juni 2021 mencatat ada sebanyak 661 kasus Covid-19 pada anak usia 0-18 tahun dan sebanyak 144 di antaranya adalah kelompok anak di bawah lima tahun (balita). Tentunya kondisi ini akan terus meningkat seiring dengan ledakan kasus Covid-19 yang mencapai lebih dari 30 ribu kasus per hari.
Merangkum dari laman resmi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Kamis (8/7), IDAI membagikan protokol yang wajib diperhatikan apabila melakukan isolasi mandiri pada anak di rumah. Yuk disimak.
1. Tetap berada di rumah.2. Gunakan masker.
3. Jaga jarak.
4. Cuci tangan.
5. Menerapkan etika batuk.
6. Periksa suhu tubuh pagi dan sore.
7. Periksa saturasi oksigen dan frekuensi nadi.8. Pantau laju napas.
9. Berikan bayi air susu ibu (ASI).
10. Berikan anak makanan bergizi.
Baca juga: Cara Agar Rambut Cepat Panjang, Ayo Rajin Pijat Kepala!
Protokol lainnya yang penting dilakukan selama isolasi mandiri adalah menggunakan masker. Masker efektif untuk melindungi penularan Covid-19 terhadap orang di sekitar. Meski demikian, masker harus dikenakan dengan baik.
1. Anak usia dua tahun ke atas atau yang sudah dapat menggunakan dan melepaskan masker, dianjurkan menggunakan masker.
2. Masker harus terpasang tepat.3. Berikan ‘istirahat masker’ jika anak berada di ruangan sendiri atau ada jarak dua meter dari pengasuh.
4. Masker tidak perlu digunakan saat anak tidur.
5. Pengasuh yang berada di dalam ruangan yang sama harus menggunakan masker atau pelindung mata bila memungkinkan.