Mon. Dec 23rd, 2024

Berita olahraga dan game online Trans7sport

Link altenatif Nagaliga : nagasuara.com ,trans7sport.com , Prediksinagaliga.com , nagaliga.xyz , nagaliga.me , nagaliga.info , nagaligasbo.com , nagaliga.best , nagaliga.club , nagaliga9.com , nagaligaqq.com , togelnagaliga.com

Makanan Sehat yang Harus Dihindari Saat Sedang Sakit

NAGALIGA — Tubuh yang sedang sakit kerap membuat Anda serba salah. Banyak aturan yang mendadak harus diterapkan, termasuk soal makanan. Beberapa makanan harus dihindari saat Anda sedang sakit.

Alih-alih menyembuhkan, beberapa makanan sehat justru membuat kondisi lebih buruk atau memperpanjang gejala yang muncul.
Beda penyakit, beda pula makanan yang harus dihindari. Mengutip Huffington Post, berikut beberapa makanan sehat yang bisa membuat penyakit Anda memburuk.

3. BrokoliFlu dan Demam

1. Bayam
Histamin merupakan bahan kimia yang diproduksi tubuh dan dapat memicu gejala alergi. Beberapa makanan dianggap sebagai pembebas histamin, termasuk di antaranya bayam, stroberi, tomat, dan jeruk.

“Mereka [pembebas histamin] memicu sel dalam tubuh untuk melepaskan histamin dan mengaktifkan respons peradangan,” ujar ahli kesehatan Renee Wellenstein. Respons ini lah yang selanjutnya bisa memperburuk gejala flu dan demam seperti kelelahan.

2. Kacang
Kacang mengandung nutrisi penting untuk melawan infeksi seperti zync dan vitamin E. Namun, Anda tak bisa mengonsumsi kacang pada masa awal munculnya penyakit. Utamanya, jika perut terasa kembung dan muncul demam.

Kacang yang tinggi lemak membuat tubuh harus bekerja lebih keras untuk mencernanya. Hal ini bisa menimbulkan perut kembung dan menguras energi yang dibutuhkan tubuh untuk melawan infeksi.

Selain itu, kacang juga termasuk ke dalam salah satu makanan yang bersifat pembebas histamin.

Brokoli mengandung nutrisi yang dapat meningkatkan daya tahan tubuh seperti vitamin A dan C. Namun, sifatnya yang tinggi serat membuat brokoli sulit dicerna saat Anda sakit.
Untuk menghindari iritasi saluran pencernaan, konsumsi makanan rendah serat atau makanan lain yang lebih mudah dicerna.

Sebagai pengganti, Anda bisa mengonsumsi paprika merah yang kaya antioksidan dan vitamin C. Keduanya dianggap dapat meringankan gejala flu.
Selain itu, Anda juga bisa mengonsumsi jamur yang dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan sup ayam yang dapat melawan flu dengan sifat anti-inflamasi yang dimilikinya.

Sakit Kepala

1. Keju parmesan
Semakin lama usia makanan, semakin banyak histamin yang dihasilkan. Keju parmesan adalah salah satunya. Histamin dalam keju dapat menyebabkan pembuluh darah di otak membesar dan memicu sakit kepala berlebih.

2. Makanan fermentasi
Tyramine atau asam amino yang ditemukan dalam makanan fermentasi juga bisa menjadi pemicu sakit kepala.
“Beberapa orang mengalami kesulitan memecah tyramine dan membuat mereka lebih rentan terhadap sakit kepala,” ujar Wellenstein.

Mengonsumsi makanan fermentasi hanya akan menimbulkan penyempitan dan pelebaran pembuluh darah di otak yang memicu sakit kepala berdenyut.
Sebagai pengganti, Anda bisa mengonsumsi mentimun dan semangka yang kaya air. Makanan yang kaya air dapat membantu otak mengurangi gejala sakit kepala.

Ilustrasi. Jeruk jadi makanan yang harus dihindari saat sakit tenggorokan karena tingkat keasamannya yang bisa menimbulkan iritasi. (skeeze/Pixabay)

Batuk atau Radang Tenggorokan

1. Sayuran mentah
Makanan yang kasar atau bergerigi mungkin lebih sulit untuk ditelan dan menyebabkan iritasi lebih lanjut. Hindari camilan sayuran mentah saat tenggorokan Anda sedang tidak sehat.

2. Buah jeruk
Mengonsumsi buah jeruk saat sakit bisa membuat kondisi semakin memburuk. Meski kaya akan nutrisi, namun tingkat keasaman pada jeruk akan menimbulkan iritasi pada tenggorokan.

Daripada mengonsumsi dua makanan di atas, Anda disarankan untuk memakan telur dalam rangka mengatasi sakit tenggorokan. Tak hanya karena mudah ditelan, telur juga mengandung vitamin D dan zync yang dapat menjaga sistem kekebalan tubuh.

Selain itu, Anda juga disarankan mengonsumsi madu yang dipercaya dapat meredakan sakit tenggorokan.

Sakit Perut, Mual, dan Diare

1. Makanan olahan susu
Makanan olahan susu mengandung laktosa. Laktosa diuraikan oleh lambung dengan bantuan enzim pencernaan yang disebut laktase.

“Enzim laktase bisa habis saat terjadi peradangan pada usus,” ujar ahli gastroenterologi, Rabia De Latour.

Konsumsi susu atau makanan olahan susu saat perut Anda sedang bermasalah dapat menambah gejala yang terasa seperti diare, kembung, dan sakit perut.

2. Kacang
Gula yang terkandung dalam kacang dapat mengiritasi lambung. Beberapa gejala di antaranya diare, produksi gas atau asam lambung, dan kram perut.

Sebagai pengganti, Anda bisa mengonsumsi nasi putih. Makanan ini penuh dengan pati dan rendah serat. Hal ini membuat nasi putih menjadi makanan paling sempurna untuk pencernaan, khususnya melawan diare.

Atau, Anda juga bisa mengonsumsi pisang yang mengandung pati resisten yang dapat mendorong pertumbuhan bakteri baik di usus.

SUMBER:

Leave a Reply

Categories

Social menu is not set. You need to create menu and assign it to Social Menu on Menu Settings.