Mon. Dec 23rd, 2024

Berita olahraga dan game online Trans7sport

Link altenatif Nagaliga : nagasuara.com ,trans7sport.com , Prediksinagaliga.com , nagaliga.xyz , nagaliga.me , nagaliga.info , nagaligasbo.com , nagaliga.best , nagaliga.club , nagaliga9.com , nagaligaqq.com , togelnagaliga.com

Makan Terlalu Banyak Protein Berisiko Terkena Kanker

JAKARTA – Protein adalah bagian penting dari makanan sehat yang membantu membangun dan memperbaiki otot, meningkatkan berat badan, meningkatkan rasa kenyang dan mengurangi lemak. Namun, protein tinggi yang melebihi jumlah harian yang disarankan telah dikaitkan dengan beberapa risiko kesehatan, termasuk kanker.

Seperti dilansir Times of India, penelitian telah menunjukkan bahwa diet yang tinggi protein, khususnya protein berbasis daging merah dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker.

Makan protein dari sumber lain telah dikaitkan dengan penurunan risiko kanker. Para peneliti percaya bahwa hal ini bisa disebabkan oleh senyawa karsinogenik dan lemak dalam daging.

Menurut penelitian, protein tambahan dalam makanan dapat meningkatkan risiko kematian akibat kanker sebesar 4 persen. Bukan hanya ini, pecinta daging lebih mungkin meninggal karena diabetes. Bahkan jika Anda mengonsumsi protein dalam jumlah sedang, Anda mungkin masih tiga kali lebih mungkin meninggal karena kanker daripada mereka yang mendapat kurang dari sepuluh persen kalori dari protein.

Penelitian ini melibatkan 6.138 peserta yang berusia di atas lima puluh tahun dan diterbitkan dalam Metabolisme Sel dan ditulis oleh Valter Longo.

Lalu, berapa ukuran protein dikatakan terlalu banyak? Rata-rata, seseorang harus makan sekitar 0,8 gram protein per kilogram berat badan. Hal ini berdasarkan beberapa studi dan lembaga kesehatan. Misalnya, jika berat badan Anda 50 kg, Anda harus makan tidak lebih dari 40 gram protein setiap hari.

Untuk protein tinggi, Anda memiliki 20 persen kalori Anda atau lebih dari protein, termasuk nabati dan hewani. Sedangkan protein sedang, yakni Anda mendapatkan 10 hingga 15 persen kalori dari protein dan rendah protein saat Anda mendapatkan 10 persen atau kurang kalori dari protein.

Sementara, menurut penelitian, jumlah karbohidrat dan lemak yang dimakan seseorang, tampaknya tidak berperan dalam tingkat kanker.

Untuk mencegah kanker, ada baiknya Anda mengurangi asupan protein, terutama yang berasal dari daging, susu, dan keju. Tapi jangan terlalu ekstrem karena hal itu bisa membuat Anda kekurangan gizi dengan sangat cepat.

Berita baiknya, jika kadar protein rendah, hal ini mengurangi kemungkinan kematian dini sebesar 21 persen. Tetapi begitu Anda berusia 65 tahun, Anda dapat membuat asupan protein Anda moderat karena protein melindungi terhadap kelemahan dan kehilangan otot, yang umum terjadi seiring bertambahnya usia.

Leave a Reply

Categories

Social menu is not set. You need to create menu and assign it to Social Menu on Menu Settings.