Kenali Korelasi Diabetes dan Tekanan Darah Tinggi
JAKARTA – Tekanan darah tinggi (hipertensi) bisa menyebabkan banyak komplikasi diabetes, termasuk penyakit mata diabetik dan ginjal atau memperburuk penyakit tersebut.
Meninggalnya komedian Sapri Pantun menjadi kabar duka buat banyak orang. Sebagaimana diketahui, Sapri sempat dirawat di rumah sakit sejak beberapa waktu lalu akibat penyakit diabetes yang diidapnya.
Berdasarkan informasi dari manajer sekaligus adik Sapri, Dolly, kadar gula darah yang dimiliki oleh komedian yang terkenal dengan jargon ‘Masak Air Biar Mateng’ itu sempat mencapai angka 1.000 lebih. Selain itu, tekanan darah Sapri juga cukup tinggi.
Melansir laman WebMD, Selasa (11/5), tekanan darah tinggi (hipertensi) bisa menyebabkan banyak komplikasi diabetes, termasuk penyakit mata diabetik dan ginjal atau memperburuk penyakit tersebut. Kebanyakan penderita diabetes pada akhirnya mengalami tekanan darah tinggi, bersama dengan masalah jantung dan lain-lain.
Diabetes merusak arteri dan menjadikannya target pengerasan, yang disebut aterosklerosis. Kondisi ini bisa mengakibatkan tekanan darah tinggi, yang jika tidak ditangani dapat menyebabkan masalah, termasuk kerusakan pembuluh darah, serangan jantung, dan gagal ginjal.
Penderita hipertensi lebih sering memiliki penyakit arteri koroner atau penyakit jantung, stroke, penyakit pembuluh darah perifer, pengerasan arteri di tungkai dan kaki, serta gagal jantung. Studi menunjukkan bahwa seseorang memiliki peluang dua hingga tiga kali lebih besar untuk terkena penyakit jantung selama 10 tahun.
Kebanyakan penderita diabetes harus memiliki tekanan darah tidak lebih dari 130/80. Lanjutan angka pertama atau teratas adalah tekanan sistolik atau tekanan di arteri saat jantung meremas dan mengisi pembuluh dengan darah. Angka kedua, atau terbawah, adalah tekanan diastolik, atau tekanan di arteri saat jantung beristirahat di antara detak. Dalam hal mencegah komplikasi diabetes, tekanan darah normal sama pentingnya dengan kontrol yang baik terhadap kadar gula darah.