Fri. Nov 22nd, 2024

Berita olahraga dan game online Trans7sport

Link altenatif Nagaliga : nagasuara.com ,trans7sport.com , Prediksinagaliga.com , nagaliga.xyz , nagaliga.me , nagaliga.info , nagaligasbo.com , nagaliga.best , nagaliga.club , nagaliga9.com , nagaligaqq.com , togelnagaliga.com

Kenali Gejala Kanker Testis Yang Menyerang Petenis Venezuela Ini

Petenis ganda putra Roberto Maytin didiagnosa menderita kanker testis. Maytin yang berusia 31 tahun itu mengatakan bahwa dia akan menjalani perawatan kemoterapi untuk membunuh sel-sel kanker di testisnya.

“Setelah empat hari yang panjang di rumah sakit, datang ke sini dengan maksud pemeriksaan rutin, dokter mendeteksi kanker testis bernama Germ Cell Tumor (non-seminoma),” tulis Maytin dalam akun media sosialnya.

Apa itu kanker testis? Kenali gejala dan penyebabnya untuk meminimalisasi terkena kanker testis bagi kalangan pria. Dikutip dari alodokter, kanker testis merupakankondisi ketika sel-sel pada testis tumbuh secara tidak terkendali. Kanker testis termasuk jenis kanker yang cukup langka. Kondisi ini paling sering terjadi pada pria usia 15-49 tahun.
Testis adalah organ seks pria yang berbentuk oval yang letaknya di dalam skrotum atau kantung kemaluan. Testis memiliki peran penting dalam sistem reproduksi pria, yaitu menghasilkan hormon testosteron dan sperma. Kedua hormon ini memiliki peran sangat vital dalam perkembangan dan fungsi seksual seorang pria.

Berdasarkan jenis selnya, kanker testis dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu:

Kanker testis sel nutfah (germ cell)

Ini adalah jenis kanker testis paling umum. Sekitar 95 persen dari semua kasus kanker testis masuk ke dalam kategori ini. Sel nutfah adalah jenis sel yang digunakan tubuh untuk membentuk sperma.

Kanker testis jenis ini dibagi dua, yaitu seminoma dan nonseminoma. Kanker jenis seminoma tumbuh lebih lambat dibandingkan dengan kanker jenis nonseminoma. Nah, kanker jenis nonseminoma inilah yang diidap petenis Venezuela tersebut.

Limfoma

Sekitar 4 persen kasus kanker testis yang terdata masuk ke dalam jenis ini.

Tumor sel Leydig

Sekitar 1-3 persen kasus kanker testis yang terdata masuk ke dalam jenis ini.

Tumor sel Sertoli

Ini adalah jenis kanker testis yang paling jarang terjadi, yaitu hanya 1 persen.

Gejala Kanker Testis

Kemunculan kanker testis bisa dikenali dari gejala-gejala berikut ini:

* Benjolan atau pembengkakan di salah satu testis. Ini merupakan gejala yang paling umum terjadi. Benjolan dan pembengkakan kerap disertai rasa nyeri.

* Rasa sakit yang tajam dan rasa pegal pada bagian testis dan skrotum. Skrotum juga terasa berat. Rasa ini bisa datang dan pergi.

* Terjadi penimbunan cairan di dalam skrotum dan pasien akan merasa mudah lelah ketika sel kanker tumbuh di dalam testis.

Meski kebanyakan benjolan dan pembengkakan pada bagian testis belum tentu menjadi pertanda kanker, kemunculan gejala tersebut tetap harus diwaspadai. Pada banyak kasus, benjolan pada testis terjadi karena pembengkakan pembuluh darah atau varikokel.

Jika tidak segera ditangani, kanker testis bisa menyebar ke bagian tubuh yang lain (metastatis). Apabila kondisi ini terjadi, maka gejala-gejala lainnya juga akan muncul. Biasanya, kanker testis akan menyebar ke kelenjar getah bening, lalu bisa menyebar ke abdomen atau perut, dan paru-paru. Kanker ini juga bisa menyebar ke organ hati, tulang, dan otak, meski jarang sekali terjadi.

Gejala dari kanker yang telah bermetastasis, antara lain adalah:

* Batuk yang berlangsung lama disertai dengan darah.

* Pembengkakan atau pembesaran dada pria.

* Sesak napas dan sakit punggung bagian bawah.

* Benjolan atau pembengkakan bagian leher.

* Sesak napas.

Penyebab Kanker Testis
Pemicu utama kanker testis tidak diketahui secara pasti sampai saat ini. Namun yang jelas, kanker testis terjadi ketika sel-sel di dalam testistumbuh secara abnormal dan tidak terkendali.

Meski pemicunya belum diketahui secara pasti, ada beberapa faktor yang diduga dapat meningkatkan risiko seseorang untuk menderita kanker testis, di antaranya:

Testis tidak turun (kriptorkismus)

Testis dibentuk di abdomen dan biasanya turun ke dalam skrotum setelah bayi laki-laki dilahirkan atau pada setahun pertama hidupnya. Pada kasus anomali, testis tidak turun. Istilah medis untuk kondisi ini adalah undescended testicle atau kriptorkismus.

Pernah menderita kanker testis

Pria yang sudah pernah mengalami kanker testis disarankan untuk melakukan pemeriksaan lanjutan setelah pengobatan. Mereka memiliki risiko terkena kanker testis dengan kemungkinan 12 kali lipat lebih besar dibanding orang normal, pada bagian testis yang lain.

Riwayat kesehatan keluarga

Jika terdapat anggota keluarga, seperti ayah dan saudara kandung laki-laki yang menderita kanker testis, maka peluang seseorang mengalami kondisi ini juga akan meningkat.

Usia

Kanker testis lebih sering terjadi pada usia antara 15-49 tahun. Kasus terbanyak terjadi pada pria usia 30-34 tahun. Meski begitu, tidak menutup kemungkinan kanker ini terjadi di usia-usia yang lain.

Tinggi badan

Makin tinggi tubuh seorang pria, peluangnya untuk mengalami kanker testis juga makin besar. Hubungan antara tinggi badan dengan risiko terkena kanker dilatarbelakangi oleh faktor makanan yang dikonsumsi. Anak berbadan tinggi mungkin lebih banyak mengonsumsi makanan tinggi kalori saat masa pertumbuhan. Hal itu berpotensi meningkatkan risiko terkena kanker testis.

Pertumbuhan testis yang abnormal

Kondisi tertentu, seperti sindrom Klinefelter, bisa menyebabkan testis tidak berkembang secara normal. Hal ini akan meningkatkan risiko kanker testis.
HIV dan AIDS

Penyakit yang menyerang sistem kekebalan tubuh ini juga menyebabkan penderitanya rentan mengalami kanker testis.

Merokok

Orang yang merokok secara aktif dalam jangka waktu yang lama berisiko terkena kanker testis.

Ras

Kanker testis lebih sering terjadi pada pria kulit putih daripada kulit hitam.

Leave a Reply

Categories

Social menu is not set. You need to create menu and assign it to Social Menu on Menu Settings.