Kembali Beraktivitas, Waktunya Jaga Imunitas Tubuh dengan Cara Alami
JAKARTA – Libur Lebaran sudah berakhir, masyarakat mulai kembali bekerja dan beraktivitas sebagaimana sebelumnya.
Untuk memulai rutinitas seusai libur panjang, penting untuk melengkapi diri dengan sistem kekebalan tubuh yang optimal. Apalagi dengan adanya ancaman lonjakan penyebaran Covid-19 yang cukup signifikan pasca liburan.
Salah satu cara untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh adalah dengan mengonsumsi imunomodulator alami.
Chief Business Development and R&D PT Deltomed Laboratories, apt. Drs. Victor S. Ringoringo, S.E., M.Sc. mengatakan, meskipun peran imunomodulator sangat penting dalam memelihara dan meningkatkan daya tahan tubuh, namun pemahaman masyarakat Indonesia akan senyawa ini masih rendah.
“Berdasarkan hasil survei masyarakat Indonesia terutama di kalangan ibu, pengetahuan dan kesadaran terkait senyawa imunomodulator sangat rendah,” ucapnya dalam keterangan persnya, baru-baru ini.
Berdasarkan hasil survei Imugard dengan komunitas moms, sebesar 42% kalangan ibu di Indonesia belum mengetahui apa itu senyawa imunomodulator.
“Bahkan 48% kalangan ibu tidak tahu bahwa senyawa imunomodulator dapat diperoleh dari herbal asli Indonesia,” ungkap Victor.
Berikut ini merupakan 3 herbal asli Indonesia yang berkhasiat sebagai imunomodulator alami.
Meniran
Meniran atau phyllanthus niruri adalah tanaman herbal yang banyak ditemukan dengan mudah di sekitar kita. Tumbuhan ini bersifat imunostimulan, yaitu meningkatkan respon imun terhadap penyakit atau infeksi. Oleh karena itu, meniran sangat baik dikonsumsi untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Selain itu, tidak perlu khawatir untuk mengonsumsi meniran karena aman untuk pemakaian jangka panjang.
Daun Kelor
Tumbuhan herbal ini dapat diolah menjadi berbagai masakan, mulai dari sup bening daun kelor, telur dadar daun kelor, gorengan daun kelor, hingga jamu daun kelor. Tak hanya lezat, daun kelor juga kaya akan nutrisi yang sangat baik untuk memelihara daya tahan tubuh. Nutrisi dan asam amino yang terkandung dalam daun kelor antara lain kalsium, zat besi, fosfor, kalium, zinc, protein, vitamin A, vitamin B, vitamin C, vitamin D, vitamin E, vitamin K, asam folat dan biotin.
Kunyit
Selain berfungsi menambah kelezatan suatu masakan, zat aktif utama curcumin dalam kunyit sangat bermanfaat memelihara dan memperbaiki sistem pencernaan. Kunyit juga bersifat imunostimulan dan anti-radang. Kunyit merupakan golongan herbal sehingga pemakaian kunyit dalam jangka panjang juga tergolong aman.
Meski terbukti khasiatnya, ketiga herbal tersebut harus diolah dengan baik dan higienis, sehingga membutuhkan proses yang panjang untuk menjaga khasiat dan zat-zat aktif di dalamnya.