Mon. Dec 23rd, 2024

Berita olahraga dan game online Trans7sport

Link altenatif Nagaliga : nagasuara.com ,trans7sport.com , Prediksinagaliga.com , nagaliga.xyz , nagaliga.me , nagaliga.info , nagaligasbo.com , nagaliga.best , nagaliga.club , nagaliga9.com , nagaligaqq.com , togelnagaliga.com

COVID-19 Menginfeksi Banyak Anak, Apa Perbedaan Gejalanya dengan Orang Dewasa?

JAKARTA – Meski dinilai lebih kebal terserang COVID-19 , namun kelompok anak juga bisa mengalami kasus fatal jika terinfeksi.

Spesialis Anak dr. Reza Fahlevi mengatakan, saat ini varian COVID-19 Delta yang menginfeksi masyarakat lebih mudah menempel dan menginfeksi anak-anak . Penelitian menyebutkan, ada sekita 12,8% kasus COVID-19 pada anak dan sekira 1%-nya berakibat fatal.

Tentu sada perbedaan mendasar terkait COVID-19 pada anak dan orang dewasa. Sebab, COVID-19 pada anak agak sulit terdeteksi karena keterbatasan mereka dalam berkomunikasi. Alhasil, perhatian dan kesigapan dari orangtua memegang peranan kunci untuk selalu mengawasi serta melihat perubahan yang terjadi pada anak.

“Gejala COVID-19 cakupannya luas. Mulai dari tanpa gejala hingga membutuhkan alat bantu pernapasan dan alat pacu jantung. Cuma terkadang anak sulit untuk mengungkapkan gejalanya karena mereka juga sulit untuk mengkomunikasikannya. Jadi orangtua harus aware dengan perubahan tingkah lakunya,” kata dr. Reza dalam Live Instagram Series bersama Okezone dan SINDOnews bertema COVID-19 pada Anak: Gejala dan Panduan Isoman, Kamis (22/7).

Menurut dr. Reza, pada gejala sedang, anak paling sering mengalami pneumonia seperti sesak. Namun, ada pula gejala yang mengganggu sistem pencernaannya seperti diare dan muntah. Ada pula gejala yang bisa menyerang sistem saraf anak seperti kejang. Tapi, secara garis besar gejala pada anak itu hampir sama dengan yang dialami orang dewasa.

“Banyak bayi terpapar COVID-19 apa beda gejalanya? Seseorang disebut anak itu mulai dari 0-18 tahun. Kalau dilihat dari bayi sampai dewasa ya hampir sama. Yang berbeda adalah cara mereka mengungkapkannya. Setelah semakin besar dia bisa mengungkapkan sehingga tahu misalkan gejalanya anosmia. Jadi sebenarnya dari orangtua yang harus lebih aware terhadap anaknya,” tuntas dr. Reza.

Leave a Reply

Categories

Social menu is not set. You need to create menu and assign it to Social Menu on Menu Settings.