Mon. Jul 8th, 2024

Berita olahraga dan game online Trans7sport

Link altenatif Nagaliga : nagasuara.com ,trans7sport.com , Prediksinagaliga.com , nagaliga.xyz , nagaliga.me , nagaliga.info , nagaligasbo.com , nagaliga.best , nagaliga.club , nagaliga9.com , nagaligaqq.com , togelnagaliga.com

Cara Membuat Gorengan Sehat dan Hemat Minyak, Catat 6 Tipsnya!

Berbuka puasa dengan gorengan gurih dan renyah memang sulit untuk ditolak. Sebut saja pisang goreng, tahu, bakwan, risoles, dan lainnya tentu sudah terbesit di otak kamu untuk menjadi hidangan pembuka.

Namun, jika kamu ingin memasaknya sendiri di rumah terkadang rasanya kurang sedap, bukan? Biasanya lebih nikmat kalau kita beli di luar. Padahal, gorengan tersebut belum tentu higienis dan baik untuk kesehatan, lho.

Apalagi terkadang, kita tidak bisa mengetahui, apakah minyak goreng yang digunakan masih layak pakai atau tidak? Seperti kata Prof. Hardinsyah, Ketua Umum PERGIZI PANGAN Indonesia dan Guru Besar Ilmu Gizi FEMA IPB, bahwa “Minyak jelantah mengandung banyak lemak jenuh dan lemak trans, sehingga bisa meningkatkan risiko jantung koroner dan menurunkan imun tubuh.”

Lantas, bagaimana cara membuat gorengan yang lebih sehat dan hemat minyak? Yuk, intip tips selengkapnya di bawah ini:

Ilustrasi minyak zaitun. Foto: Shutterstock

Untuk menghindari segala macam penyakit, kamu bisa membeli minyak yang bebas kandungan lemak jahat dan kolesterol. Misalnya, minyak zaitun, canola oil, sunflower oil, hingga minyak kelapa.

Gunakan minyak canola untuk menggoreng atau menghangatkan kentang Foto: Shutterstock

Seorang ahli gizi, Emilia Achmadi menyarankan untuk kamu memastikan suhu minyak yang tepat saat membuat gorengan di rumah. Ini karena, gorengan yang kita sajikan bisa terasa lebih sehat dan nikmat.

Maka itu, kamu bisa menggorengnya dengan teknik deep fry, dengan suhu antara 170-185 derajat Celsius. Kalau suhu tidak tepat, maka pori-pori kulit gorengan akan membesar dan menyebabkan minyak terserap ke dalam gorengan.

Ilustrasi minyak goreng bekas pakai. Foto: Africa Studio/Shutterstock

Sehabis kamu menggoreng makanan, ada baiknya ganti minyak goreng setelah 2-3 kali pakai. Jika tidak, maka kemungkinan besar bisa menyebabkan risiko kanker hingga penyakit jantung.

“Umumnya setelah tiga kali penggunaan, akan terjadi perubahan warna dan aroma pada minyak yang kurang bagus bila digunakan,” terang pakar gizi dan keamanan pangan IPB (Institut Pertanian Bogor), Prof. Ir. Ahmad Sulaeman, MS, PhD,.

Ilustrasi Air fryer Foto: dok.shutterstock

Ternyata, menggoreng makanan dengan air fryer ini bisa membantu menghemat penggunaan minyak, lho dan gorengan buatanmu akan lebih sehat. Sebab, kandungan lemak jenuh pada makanan yang digoreng dengan air fryer bisa berkurang hingga 80 persen. Terlebih minyak saat ini sedang mahal, jadi menggoreng menggunakan air fryer bisa jadi salah satu solusinya, kan?

Bakwan teri dicocol saus Foto: Azalia Amadea/Kumparan

Untuk kamu yang suka dengan gorengan, jangan terlalu sering menyantapnya, ya. Sebab, jika terlalu sering makan hidangan yang digoreng dengan suhu tinggi, kandungan gizi dalam makanan tersebut bisa rusak, lho.

Seorang ahli gizi Seala Septiani, S.Gz, M.Gizi, menyarankan untuk kamu yang menggunakan minyak kedelai, ketahuilah bahwa minyak ini memiliki titik didih yang paling tinggi. Ia juga mengatakan, kalau penggunaan minyak maksimal hanya dua kali saja. Pemakaian ini hanya untuk menumis saja, dan tidak dengan suhu tinggi.

Leave a Reply

Categories

Social menu is not set. You need to create menu and assign it to Social Menu on Menu Settings.