Bongkar Makam Siswa Meninggal Usai Squat Jump, Polisi Ambil Sampel Jaringan
Jakarta – Dokter Forensik melakukan ekshumasi atau autopsi jasad siswa SPMN 1 STM Hilir (14) yang tewas setelah dihukum squat jump 100 kali oleh gurunya. Tim forensik mengambil sampel jaringan pada jasad korban.
“Organ tak ada (yang dibawa), cuma jaringan, kita ambil sedikit, ada beberapa jaringan, yang ada kaitannya saja, biasanya kita ambil jaringan paru sedikit, jaringan ginjal,” kata Ketua Tim Dokter Forensik RS Bhayangkara TK II Medan dr Surjit Singh usai ekshumasi, Selasa (1/10/2024).
Surjit tidak memerinci jumlah sampel jaringan yang diambil oleh tim dokter. Namun, dia menjelaskan sampel jaringan itu akan dibawa ke laboratorium patologi anatomi Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara (USU).
Soal kapan hasil autopsi keluar, Surjit menjelaskan hal itu ditentukan dari hasil pemeriksaan sampel jaringan tersebut. Begitu pula dugaan adanya penyakit penyerta yang diderita korban, Surjit belum bisa memastikannya.
Guru Diperiksa
Terkait perkembangan kasus, Kapolresta Deli Serdang Kombes Raphael Sandhy Cahya Priambodo mengatakan saat ini guru SMPN 1 STM Hilir berinisial SW telah diperiksa. SW diduga memberi hukuman kepada korban squat jump 100 kali karena tidak memahami materi pelajaran.
Total, ada 9 saksi yang diperiksa terdiri dari teman korban hingga perwakilan sekolah. “Kemarin gurunya sudah kita panggil, gurunya sudah datang, tetapi masih belum dimasukkan ke dalam pemeriksaan. Biar menjawab pertanyaan publik apa karena tindakannya itu yang menyebabkan meninggalnya ananda kita (korban),” kata Raphael.