Anak Anda Enggak Doyan Sayuran? Jangan Khawatir, Cobalah Tips Berikut Ini
JAKARTA – Sayur mayur dan buah-buahan merupakan makanan yang memiliki banyak manfaat bagi tubuh. Jenis makanan ini mengandung vitamin dan mineral yang dapat berfungsi menjaga kesehatan tubuh .
Karenanya, banyak orang yang berbondong-bondong membeli sayur dan buah untuk dikonsumsinya sehari-hari. Terlebih setelah healthy lifestyle ramai di media sosial, jadi sangat banyak yang mengincar jenis makanan tersebut.
Tapi tahukah Anda bahwa di balik orang-orang dewasa yang menggemari buah dan sayur, anak-anak justru membencinya. Ya, sayur dan buah-buahan merupakan makanan yang tidak disukai banyak anak-anak.
Menurut riset Pusat Penelitian dan Pengembangan Upaya Kesehatan Masyarakat tahun 2014, sebanyak 97,7 persen anak Indonesia berusia di bawah lima tahun yang kurang mengonsumsi sayur dan buah.
Anak-anak yang tidak menyukai sayur dan buah merupakan masalah umum yang dialami kebanyakan orang tua. Karenanya, banyak orang tua yang merasa kesulitan untuk membujuk anak-anaknya agar menyukai sayur dan buah-buahan.
Karena di satu sisi, orang tua tentunya ingin kebutuhan nutrisi si kecil terpenuhi. Akan tetapi, si kecil tetap enggan mengonsumsi sayur dan buah-buahan.
Menanggapi hal tersebut, Dokter Gizi Medik & Asian Medical Students Association Indonesia (AMSA-Indonesia) dr. Sylvia Irawati, M. mengatakan, konsep makanan sudah diterima oleh anak sejak sebelum dia makan.
“Bayi merupakan pengamat ulung. Jadi hati-hati kalau orangtua punya bayi, tingkah laku orangtuanya akan diamati. Begitu pula dengan konsep makanan yang sudah ia terima sejak dia belum bisa makan,” kata Dr. Sylvia melalui live Instagram dengan Ketua MNC Peduli Jessica Tanoesoedibjo, Child Nutrition – Eat Right, Better Appetite pada Jumat (7/5).
Apabila menemukan anak yang tidak menyukai buah dan sayur, dr. Sylvia menyarankan agar orang tua mencari tahu penyebabnya. Karena segala sesuatu yang terjadi tentu ada penyebabnya.
“Misalnya anak benci sayuran karena trauma pernah tersedak, atau orang tuanya yang memaksa anak makan sayur, atau bahkan si kecil punya sensasi hypertaste sehingga rasa getir dari sayur dapat dirasakan si anak,” tuturnya.
Karenanya, dr. Sylvia pun memberikan tips untuk orang tua yang anaknya tidak menyukai sayuran maupun buah-buahan. Jika anak mengalami hypertaste, mungkin orang tua bisa menyajikan buah dan sayur dengan cara dijus.
Jika anak memiliki trauma, orang tua pun harus bisa membujuk anaknya dan menciptakan suasana makan yang lebih menyenangkan. Dengan demikian, sang anak tidak akan merasa takut lagi. Jangan meminta anak untuk makan sayur dengan cara memaksanya.
“Selain itu, sayur dan buah bisa dijadikan salad, atau dimasak sedemikian rupa. Di sinilah kreativitas orangtua juga dibutuhkan,” tukasnya.