Alami LALILULELO Akibat Covid-19, Ini Tindakan yang Harus Dilakukan
JAKARTA – Covid-19 dinilai dapat menyebabkan gangguan berpikir atau lebih dikenal dengan istilah LALILULELO . Penemuan ini dipublikasikan oleh sejumlah jurnal yang menyebutkan adanya korelasi Covid-19 dengan beberapa penyakit yang berhubungan dengan kognitif manusia.
Dalam jurnal yang dipublikasikan BMJ tertulis dengan jelas bahwa efek Covid-19 yang lama pada otak bisa menyebabkan gangguan kognitif. Jurnal yang dipublikasikan oleh The Lancet juga menyebutkan, orang yang telah pulih dari Covid-19, termasuk mereka yang tidak lagi melaporkan gejala, menunjukkan defisit kognitif yang signifikan.
Pakar Kesehatan dan Dokter Relawan Covid-19 dr. Muhamad Fajri Adda’i mengatakan, dalam jurnal The Lancet, disebutkan bahwa analisis kinerja yang lebih halus di seluruh sub-tes juga mendukung hipotesis bahwa Covid-19 memiliki dampak multidomain pada kognisi manusia.
“Covid-19 sangat jahat karena bisa menyerang berbagai organ. Dalam bulan- bulan pertama seseorang akan kesusahan saat berpikir, dan kesulitan mengeluarkan perkataan ketika ingin berbicara. Ketika berpikir, ada alur yang terputus,” terang dr. Fajri saat dihubungi MNC Portal, Kamis (19/8).
Dokter Fajri menambahkan, persentase pasien dengan gangguan kognitif yang signifikan secara klinis berkisar antara 59% hingga 65%. Tapi tergantung pada batas yang diterapkan untuk relevansi klinis gangguan kognitif, dengan pembelajaran verbal dan fungsi eksekutif yang paling terpengaruh.
“Jika seseorang merasa mengalami gangguan berpikir (kognitif) akibat Covid-19, hal yang harus dilakukan adalah segera mengunjungi dokter saraf. Sebab ada terapi-terapi, stimulasi, dan lain-lain. Pola hidup sehat, pola makan sehat. Saat ini sedang dicari, apa terapi yang sesuai untuk mengatasi keluhan ini,” tuntasnya.