Zelensky Klaim Pasukan Ukraina Hancurkan 1.000 Tank dan 2.500 Kendaraan Lapis Baja Rusia
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, mengatakan tentara Ukraina telah menghancurkan lebih dari 1.000 tank Rusia, hampir 200 pesawat Rusia, dan hampir 2.500 kendaraan tempur lapis baja.
Terlepas dari kerugian ini, pasukan Rusia masih memiliki peralatan untuk melancarkan serangan tambahan, kata Zelensky.
“Tentu saja, para penghuni masih memiliki persediaan peralatan. Ya, mereka masih memiliki misil untuk menyerang wilayah kami,” tambahnya.
“Tetapi perang ini telah melemahkan Rusia sehingga mereka harus merencanakan (memiliki) lebih sedikit peralatan militer untuk parade di Moskow,” ujarnya, dikutip dari CNN.
Pada 9 Mei mendatang, Rusia berencana mengadakan parade Hari Kemenangan di Lapangan Merah untuk memperingati penyerahan Jerman kepada Uni Soviet dalam Perang Dunia II.
Presiden Ukraina juga mengatakan, Rusia telah kehilangan lebih dari 23.000 tentara sejak invasi dimulai, namun klaim ini tidak bisa diverifikasi secara independen.
Rusia secara terpisah merilis angka korban yang rendah, yang oleh pengamat dianggap terlalu kecil.
Dua hari sebelum update korban dari Rusia, dua pejabat senior militer NATO memperkirakan jumlah tentara Rusia yang tewas dalam perang di Ukraina antara 7.000 dan 15.000.
Di waktu yang sama, pejabat AS lainnya memperkirakan kerugian Rusia dalam kisaran yang sama yakni antara 7.000 dan 14.000 tentara Rusia tewas.
Awal bulan ini, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov secara singkat mengakui bahwa Rusia menderita kerugian “signifikan” dari pasukannya di Ukraina.
Dalam wawancaranya dengan Sky News, ia menyebut kerugian itu sebagai “tragedi besar” bagi negara.
Rusia Klaim Ukraina Bunuh Warga Sendiri
Rusia pada Minggu (1/5/2022) mengklaim penembakan yang dilancarkan Ukraina menewaskan dan melukai warga sipilnya sendiri di wilayah Kherson.
Dilansir Reuters, Kementerian Pertahanan Rusia menuduh pasukan Ukraina menembaki sebuah sekolah, taman kanak-kanak, dan pemakaman di Desa Kyselivka dan Shyroka Balka di wilayah Kherson, lapor kantor berita Rusia RIA, Minggu (1/5/2022).
Namun pihaknya tidak memberikan rincian lebih lanjut.
Selain itu, belum ada tanggapan langsung dari Ukraina atas laporan ini.
Pasukan Rusia berhasil merebut Kherson, sekira 100 km di utara Krimea yang dicaplok Moskow pada 2014 silam.
Sebagian besar pasukan juga telah menduduki Mariupol, kota pelabuhan yang strategis di Laut Azov.
Militer Ukraina dalam sebuah buletin pada Minggu (1/5/2022) menyatakan bahwa pasukan Rusia berusaha menerobos perbatasan administratif Kherson dan mempersiapkan jalan untuk serangan di kota-kota Mykolayiv dan Kryvyi Rih.
Sementara itu di Mariupol, Rusia menyatakan kemenangannya di kota itu pada 21 April lalu, ketika ratusan tentara Ukraina dan warga sipil masih berlindung di pabrik baja Azovstal.
Pada Sabtu (30/4/2022), seorang pejuang Ukraina yang berada di dalam mengatakan sekitar 20 wanita dan anak-anak berhasil keluar.
“Kami mengeluarkan warga sipil dari puing-puing dengan tali, mereka adalah orang tua, wanita dan anak-anak,” kata pejuang, Sviatoslav Palamar, mengacu pada puing-puing di dalam pabrik yang luas.
Palamar mengatakan, Rusia dan Ukraina menghormati gencatan senjata lokal dan ia berharap warga sipil akan secepatnya dibawa ke Kota Zaporizhzhia di barat laut.
Baik Rusia maupun PBB, yang telah mendesak kesepakatan evakuasi, tidak mengomentari evakuasi tersebut.
Moskow kini fokus di wilayah selatan dan timur Ukraina setelah gagal merebut Ibu Kota Kyiv dalam sembilan minggu penyerangan.
Selama itu, kota-kota di Ukraina telah hancur, ribuan warga sipil tewas, hingga memaksa 5 juta orang mengungsi.