WHO Bela China Terkait Kritik AS soal Virus Corona
NAGALIGA– Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) membela China yang mendapat respons kekecewaan Amerika Serikat dalam menangani wabah virus corona.
Kepala Program Kedaruratan Kesehatan WHO, Michael Ryan mengatakan untuk menangani penyebaran corona, China sejauh ini telah melakukan berbagai upaya kolaborasi dengan komunitas internasional.
“Dari sudut pandang kami [WHO], kami melihat pemerintah sudah bekerja sama dengan kami. Saya tidak melihat komentar Kudlow [Kepala Dewan Ekonomi AS, Larry Kudlow] bahwa China sulit mengatasi masalah ini,” kata Ryan seperti dilansir AFP.
“Kendati demikian, setiap orang berhak menyampaikan pendapat dan mengemukakan bukti atas pendapat mereka,” ujarnya menambahkan.
Ryan mengatakan tidak mau mengeluarkan tuduhan apapun, termasuk soal penilaian AS yang menyebut China terkesan menutup-nutupi perkembangan kasus virus corona.
“Bukan saatnya untuk mengeluarkan tuduhan. Saat ini semua orang harus fokus menangani dan menghentikan penyebaran virus corona,” ujarnya.
“Kami akan menunggu penyelidikan forensik terkait apa pun sampai kami berhasil menangani virus ini, kami berharap,” tambahnya.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Geng Shuang mengatakan pihaknya telah terbuka dan transparan kepada dunia dalam menyampaikan informasi perkembangan wabah virus corona. Ia juga mengatakan kerap memperbarui informasi mengenai epidemi dengan AS.
AS sebelumnya menyatakan kekecewaan atas sikap China yang terkesan tertutup dalam menangani krisis virus corona.
“Kami sedikit kecewa karena kami tidak diundang dan kami sedikit kecewa dengan kurangnya transparansi dari China,” ucap Kudlow kepada awak media, Kamis (13/2).
Keluhan Kudlow berbanding terbalik dengan pernyataan Presiden Donald Trump yang meyakini China bisa mengatasi serangan epidemi yang telah menyebar ke lebih dari 26 negara di dunia.
Sebuah tim WHO diperkirakan akan tiba di China akhir minggu ini untuk membantu China mengatasi wabah virus corona.
Namun, Kudlow pesimistis dengan penilaian Trump terhadap China. Ia menganggap masih banyak pertanyaan yang belum terjawab dari China terkait virus corona dan tidak ada sinyal keinginan untuk bekerja sama dalam menangani penyakit serupa SARS ini.
“Presiden Xi meyakinkan Presiden Trump bahwa China tengah mengatasi virus ini dan seharusnya ada keterbukaan di situ. Mereka (China) seharusnya menerima bantuan kita,” kata Kudlow.