Virus Corona Bunuh Orang ke-9 di AS, WHO Tolak Nyatakan Pandemi
WASHINGTON – Otoritas kesehatan Amerika Serikat (AS) mengonfirmasi kematian kesembilan akibat virus Corona baru, Covid-19, pada hari Selasa. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menolak menyatakan pandemi Covid-19 di benua Amerika dengan alasan negara-negara di benua itu, seperti Brazil, memiliki sedikit kasus yang dikonfirmasi.
Michael Ryan, seorang dokter yang mengepalai program kedaruratan WHO, juga mengatakan pada konferensi pers bahwa upaya penahanan seperti pelacakan kontak tidak dapat diredakan dengan mengorbankan mitigasi—perawatan massal.
“Salah satu bahaya menggunakan kata pandemi adalah bahwa Anda ingin penahanan terus,” kata Ryan. “(Tetapi) saya akan mendesak semua negara anggota kami untuk siap menghadapi transmisi komunitas yang sangat serius dan berkelanjutan,” ujarnya.
Amesh Adalja, seorang sarjana senior di Johns Hopkins Center for Health Security, mengatakan sudah waktunya untuk beralih dari “gagasan bahwa wabah ini dapat diatasi”.
Adalja mengatakan kepada USA Today,
yang dilansir Rabu (4/3/2020), bahwa sumber daya harus difokuskan pada penggunaan terbaik.”Yang bukan melacak kontak. Yang bukan karantina. Yang bukan skrining perjalanan. Yang bukan larangan perjalanan. Ini sebenarnya membuat orang di lapangan untuk membantu dengan diagnostik. Untuk membantu dengan komunikasi kesehatan masyarakat. Untuk membantu dengan kesiapan rumah sakit,” ujarnya.
9 Korban di Washington
Orang kedelapan dan kesembilan yang dikonfirmasi telah meninggal di AS karena virus Corona baru tinggal di negara bagian Washington, seperti halnya tujuh korban sebelumnya. Washington menyumbang hampir 27 dari 108 kasus yang sejauh ini dilaporkan di AS. Pejabat setempat mengatakan 231 orang berada di bawah pengawasan kesehatan masyarakat.
Satu dari tiga kematian yang dilaporkan pada hari Selasa sebenarnya terjadi pekan lalu tetapi baru dikonfirmasi terkait Covid-19. Lima dari korban meninggal yang lain adalah penghuni panti jompo di pinggiran kota Seattle, dan lainnya tinggal di Kings County.
China, tempat Covid-19 berasal, tetap menjadi negara yang paling terpukul oleh wabah tersebut. Namun, duta besarnya untuk PBB mengatakan pada Senin malam bahwa mereka telah mengambil sudut dalam memerangi penyakit itu.
“Kami tidak jauh dari datangnya kemenangan,” kata Duta Besar Zhang Jun, yang mengumumkan kasus baru di China turun menjadi 125, level terendah dalam enam minggu. Tetapi optimisme di China kontras dengan rasa waswas yang tumbuh di bagian lain di Asia, Eropa, Timur Tengah dan Amerika Serikat.