Viral, Pasangan di AS Todongkan Senjata ke Demonstran BLM
ST LOUIS – Pasangan suami istri di St Louis, Missouri, Amerika Serikat (AS), berdiri di depan rumah mereka dan menodongkan senjata api ke arah para demonstran Black Lives Matter (BLM). Aksi mereka terekam video yang kini menjadi viral.
Pasangan itu bernama Mark dan Patricia McCloskey. Mark membidikkan senapan semi-otomatis, sedangkan istrinya membidikkan pistol.
Dalam aksinya pada 28 Juni, Mark bergerak dan terdengar memperingatkan ratusan pemrotes dari propertinya. Sedangkan para pengunjuk rasa terlihat tenang berjalan di jalan setapak, dan tidak memasuki taman rumah mereka.
Namun, dalam rekaman lain ada beberapa demonstran yang terlihat mendekati taman rumah pasangan itu.
Patricia McCloskey, yang menurut biografinya bekerja di sebuah firma hukum mengatakan dia adalah anggota panel peninjau etik Asosiasi Missouri. Dalam konfrontasi dengan kelompok demonstran BLM itu, dia terlihat melintasi halaman rumah, tersandung dan kemudian membidikkan senjatanya kepada para pengunjuk rasa.
Tidak jelas apakah pistolnya atau pun senapan semi-otomatis suaminya memuat amunisi atau tidak.
Para pengunjuk rasa terdengar keras memukul drum bersama-sama dengan teriakan “Lets’ go” dan “Keep movin” ketika Mark McCloskey berteriak “You’re not on the property (Anda tidak di properti)”.
Pasangan itu diketahui merupakan pengacara di salah satu firma hukum di St Louis.
Konfrontasi itu terjadi ketika sekelompok besar demonstran BLM berbaris menuju rumah Wali Kota St Louis Lyda Krewson. Para demonstran melintasi salah satu lingkungan kota yang paling eksklusif.
Para pengunjuk rasa berupaya mendatangi rumah Krewson untuk menunjukkan dukungan setelah wali kota tersebut mendapat serangan balasan yang disiarkan langsung di Facebook karena memangkas kewenangan departemen kepolisian setempat.
“Mereka telah mengabdikan karier profesional mereka untuk membantu mereka yang mengalami cedera otak traumatis, leher, punggung, sumsum tulang belakang, dan cedera neurologis serius lainnya yang melumpuhkan atau fatal,” kata kelompok demonstran BLM dalam situs webnya, seperti dikutip news.com.au, Selasa (30/6/2020).