Venezuela Dukung Penuh Rusia untuk Invasi Ukraina
Presiden Venezuela, Nicolas Maduro, menyatakan dukungan penuh kepada Rusia soal krisis di Ukraina. Hal itu diungkapkan setelah Rusia atas perintah Presiden Putin mengirimkan pasukannya ke wilayah timur Ukraina.
Dilansir Telesur, Maduro menyebut Putin menggunakan cara ini untuk menjaga perdamaian negaranya dari ekspansi Amerika Serikat (AS) dan NATO.
“Venezuela mengumumkan dukungan untuk Presiden Vladimir Putin untuk menjaga perdamaian di Rusia, beserta rakyat dan tanah airnya. Semua dukungan kami berikan untuk Presiden Putin,” ujar Maduro.
“Kedamaian di Rusia adalah kedamaian di seluruh dunia dan kami akan ikut menjaganya. Rusia dan seluruh orang di dunia ini harus dihargai,” tambahnya.
1. Maduro sebut AS dan sekutunya berupaya mengakhiri dominasi Rusia
Presiden Maduro juga mengungkapkan, aksi untuk melawan Rusia menunjukkan bahwa Amerika Serikat dan sekutunya di Eropa terus berpikir jika dunia yang logis adalah kerajaan yang menuju ke arahnya.
“Kami sudah memperhatikan secara detail rentetan peristiwa di Rusia dan Ukraina. Kami mengobservasi bagaimana NATO berusaha untuk mengakhiri kekuatan Rusia dan dunia multipolar yang merupakan sebuah realita,” ungkap Maduro.
“Kami tidak akan tertipu dengan kebohongan yang terus diucapkan ribuan kali dalam kampanye global. Kami tahu bahwa Putin tengah melindungi hak rakyat Rusia untuk mendapatkan kedamaian dan harga diri,” tuturnya.
Di samping itu, Maduro juga menekankan terkait keberanian dari kepemimpinan Putin dan menyerukan bahwa administrasinya tengah berupaya untuk mengembalikan Rusia sebagai kekuatan ekonomi dan politik di kancah perpolitikan dunia.
2. Venezuela sebut invasi Ukraina diakibatkan pelanggaran Perjanjian Minsk
Pada Kamis (24/2/2022), Pemerintah Venezuela mengungkapkan kekhawatirannya terkait situasi krisis Ukraina-Rusia yang terus memburuk. Bahkan, Venezuela menyesalkan pelanggaran Perjanjian Minsk yang dilakukan AS dan NATO, lantaran terus melakukan ekspansi ke wilayah kekuasaan Rusia.
“Penyelewengan perjanjian ini telah melanggar hukum internasional semenjak tersulutnya ancaman kepada integritas teritorial dan kedaulatan Rusia, dan mengakibatkan buruknya hubungan dengan beberapa negara tetangganya,” ungkap Wapres Delcy Rodriguez, dilansir Telesur.
Rodriguez juga menyerukan kelanjutan kesepahaman diplomatik melalui dialog efektif antara kedua belah pihak, yang terlibat dalam konflik demi mempertahankan stabilitas dan menghindari timbulnya korban jiwa dari warga sipil.
Di sisi lain, Rodriguez juga menolak penerapan sanksi ekonomi ilegal yang ditujukan kepada Pemerintah Rusia dan pejabatnya. Bahkan, ia menyebut jika kebijakan pemaksaan itu merupakan bentuk pelanggaran hak asasi manusia.
3. Juan Guaido justru menolak invasi Rusia ke Ukraina
Pemimpin oposisi Venezuela, Juan Guaido, juga mengungkapkan kecamannya atas invasi Rusia ke Ukraina lewat ciutan di Twitter. Bahkan, ia menyebut Rusia sebagai sekutu terdekat Maduro yang merupakan seterunya.
“Dari Venezuela, kami mengungkapkan solidaritas kepada seluruh masyarakat Ukraina dan menolak invasi Rusia yang merupakan sekutu utama Maduro. Dunia bebas harus bersama dan melindungi Ukraina. Ruang dan aksi bagi dunia internasional sedang menghadapi ujian besar,” kata Guaido.
Invasi Rusia ke Ukraina resmi berlangsung setelah Putin memerintahkan operasi militer khusus ke Ukraina pada Kamis. Keputusan ini dilakukan dengan dalih mencegah kemungkinan ancaman yang diakibatkan ekspansi NATO ke teritorinya.
Sejauh ini, beberapa negara seperti Uni Eropa, Kanada, Jepang, Australia, dan Amerika Serikat sudah memberikan sanksi ekonomi kepada Moskow untuk menghentikan agresi militer Rusia di Ukraina.