Utusan AS Dilaporkan Bertemu dengan Taliban di Pakistan
ISLAMABAD – Sebuah delegasi Taliban dilaporkan bertemu dengan utuasan khusus Amerika Serikat (AS) untuk Afghanistan Zalmay Khalilzad selama lebih dari dua jam. Ini adalah kontak pertama keduanya setelah Presiden Donald Trump membatalkan pembicaraan bulan lalu.
Trump menghentikan pembicaraan menyusul kematian seorang tentara AS dan 11 lainnya dalam serangan bom Taliban di Kabul. Pembicaraan itu sendiri bertujuan untuk menarik pasukan AS dari Afghanistan dengan imbalan jaminan keamanan Taliban.
Menurut Menteri Luar Negeri Pakistan Shah Mehmood Qureshi mengatakan bahwa Taliban akan bertemu dengan Khalilzad selama kunjungan mereka ke Islamabad. Namun, Qureshi mengaku tidak mengetahui apa yang mereka diskusikan dan kapan tepatnya pertemuan itu berlangsung.
Sekedar informasi, delegasi Taliban yang dipimpin oleh salah satu pendiri kelompok itu Mullah Abdul Ghani Baradar bertemu dengan Menteri Luar Negeri Pakistan pada hari Kamis lalu. Kedua pihak lantas menyerukan dimulainya kembali perundingan sesegera mungkin.
“Mereka akan bertemu Zalmay Khalilzad. Saya pikir itu mungkin terjadi. Saya berharap mereka bertemu,” katanya.
Dia menambahkan bahwa Taliban menganggap mereka telah mematuhi perjanjian tentatif yang ditandatangani dengan Khalilzad di Qatar sebelum Trump menyerukan penghentian pembicaraan.
“Mereka siap untuk memiliki komitmen mereka,” ujarnya seperti dikutip dari Reuters, Minggu (6/10/2019).
Kedutaan AS di Islamabad dan Departemen Luar Negeri di Washington menolak berkomentar apakah ada pertemuan antara Taliban dan Khalilzad.
Perwakilan Departemen Luar Negeri mengatakan Khalilzad telah menghabiskan beberapa hari di Islamabad minggu ini untuk konsultasi dengan pihak berwenang di Pakistan, tetapi pertemuannya di Islamabad tidak mewakili proses baru dalam proses perdamaian Afghanistan.
Juru bicara Taliban, Zabihullah Mujahid, tidak mengkonfirmasi atau menyangkal bahwa Taliban telah bertemu Khalilzad. Ia menambahkan bahwa delegasi Taliban masih di Islamabad untuk pertemuan.
Sumber pemerintah Pakistan mengatakan bahwa Pakistan akan melakukan apa pun yang mungkin untuk membuat para pemangku kepentingan, termasuk Rusia dan China, bisa bertemu dan bekerja dengan jaminan setiap pengaturan perdamaian yang berhasil.
“Taliban ingin semua pemangku kepentingan seperti Amerika, Rusia, China untuk duduk bersama dan memberikan beberapa jaminan bahwa segala kesepakatan yang dilakukan dan ditandatangani tidak akan didukung sebelum mereka melanjutkan negosiasi,” katanya.
Sumber itu menambahkan bahwa pemerintah Pakistan juga berusaha memastikan pemerintah Afghanistan dilibatkan.
Presiden Afghanistan Ashraf Ghani mengeluh tentang Taliban yang menolak pemerintahannya dilibatkan dalam pembicaraan sebelumnya.
AS telah lama menganggap kerja sama Pakistan penting untuk mengakhiri perang di Afghanistan.
Sebelum pembicaraan terhenti, AS dan Taliban mengatakan bulan lalu mereka hampir mencapai kesepakatan, meskipun ada kekhawatiran di antara beberapa pejabat keamanan AS dan di pemerintah Afghanistan bahwa penarikan AS dapat membawa lebih banyak konflik dan kebangkitan faksi-faksi militan Islam.