Ukraina Tingkatkan Serangan untuk Rebut Wilayah yang Dikuasai Rusia
Ukraina meningkatkan upayanya untuk merebut kembali wilayah selatan yang dikuasai Rusia dengan mencoba membom, dan mengisolasi pasukan Rusia di daerah-daerah yang sulit dipasok. Namun, Rusia tampaknya melakukan perlawanan sengit dengan mengerahkan pasukannya untuk mempertahankan wilayah tersebut.
Dalam pesan untuk menandai Hari Kenegaraan Ukraina tahunan, Presiden Volodymyr Zelenskyy mengucapkan selamat kepada Ukraina dan terdengar menantang Rusia.
“Kami tidak akan menyerah. Kami tidak akan terintimidasi. Ukraina adalah negara yang merdeka, bebas, dan tidak dapat dibagi. Dan akan selalu begitu,” tulisnya di Telegram, Kamis 28 Juli 2022 dilansir CNA.
Perang di Ukraina semakin memanas setelah Rusia dan Ukraina mencapai kesepakatan pekan lalu untuk membuka blokir ekspor biji-bijian dari pelabuhan Laut Hitam. Kepala Bantuan PBB, Martin Griffiths, mengatakan dia berharap pengiriman pertama biji-bijian dari pelabuhan Laut Hitam Ukraina dapat dilakukan pada Jumat 29 Juli 2022.
Dia mengatakan perincian “penting” untuk perjalanan kapal yang aman masih dikerjakan, namun, dia menambahkan bahwa “si jahat ada dalam perinciannya”.
Ukraina telah mempersiapkan pasukan militer yang intensif untuk serangan balasan besar pertama Ukraina dalam perang. Ukraina mengatakan, pada Kamis, bahwa pesawatnya telah menyerang lima benteng Rusia di sekitar kota Kherson dan kota terdekat lainnya.
Pada Selasa malam, 26 Juli 2022, Ukraina telah menembakkan rentetan roket di Jembatan Antonovskiy yang dikuasai Rusia, di wilayah Kherson. Wilayah Kherson selatan, yang berbatasan dengan Krimea yang dicaplok Rusia, jatuh ke tangan pasukan Rusia segera setelah invasi dilakukan.
Rusia mengklaim invasinya ke Ukraina sebagai “operasi militer khusus” pada 24 Februari. Sedangkan, Ukraina menggambarkan tindakan Rusia sebagai perang penaklukan bergaya kekaisaran.