Ukraina Sebut Rusia Tingkatkan Intensitas Serangannya di Wilayah Timur
Kiev: Ukraina mengatakan pasukan Rusia meningkatkan intensitas serangan mereka di Donbas yang terletak di wilayah timur. Gempuran demi gempuran terus meningkat dalam beberapa hari terakhir.
Belum lama ini, Ukraina mengaku kehilangan kendali atas desa Metyolkine yang terletak dekat kota Severodonetsk, episentrum pertempuran antar kedua negara di Donbas.
Serhiy Gaidai, gubernur dari Luhansk yang juga meliputi Severodonetsk, mengatakan bahwa situasi di lapangan “sangat sulit.”
“Setiap kota dan desa di bawah kendali Ukraina di Luhansk terus digempur tanpa henti,” ucap Gaidai, dikutip dari AFP, Selasa, 21 Juni 2022.
Ia menambahkan, Rusia juga teryus menggempur Lysychansk yang berlokasi di seberang sebuah sungai dari Severodonetsk. Ia mendeskripsikan terjadinya “kehancuran luar biasa” akibat serangan Rusia.
Kota Kramatorsk, berjarak sekitar 50 kilometer dari Severodonetsk, sejauh ini belum mengalami pertempuran sengit. Namun warga di kota tersebut khawatir serangan Rusia akan mengenai rumah-rumah mereka.
“Semua orang khawatir soal perang. Semua orang stres,” kata Valentina, seorang penjual makanan di Kramatorsk, kepada AFP.
Penjual makanan lainnya, Sofiya, mengaku “ketakutan” karena merasa begitu dekat dengan medan pertempuran. “Tapi kami menguatkan diri untuk terus bertahan,” ungkapnya.
Sementara itu di New York, Amerika Serikat (AS), salah satu pemenang Hadiah Nobel Perdamaian 2021 yang juga editor sebuah surat kabar independen Rusia, Dmitry Muratov, melelang medali-nya untuk membantu anak-anak yang terdampak perang di Ukraina.
Medali itu laku terjual dengan harga USD103,5 juta (Rp1,53 triliun) pada lelang yang digelar bertepatan dengan Hari Pengungsi Sedunia, Senin, 20 Juni 2022 waktu setempat.