Trump Merespons dengan Berapi-api Pemanggilan Sidang Pemakzulan Senat
WASHINGTON – Tim hukum Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump memberikan tanggapan berapi-api atas panggilan sidang pemakzulan oleh Senat. Tanggapan itu memberikan gambaran terkait dengan pembelaan pemakzulan oleh Gedung Putih.
Jawaban Trump pada Sabtu atas panggilan resmi sidang pemakzulan oleh Senat menyebut dua pasal pemakzulan yang disahkan oleh DPR bulan lalu sebagai serangan berbahaya terhadap hak rakyat Amerika untuk secara bebas memilih presiden mereka.
“Ini adalah upaya berani dan melanggar hukum untuk membatalkan hasil pemilu 2016 dan mengganggu pemilu 2020, sekarang hanya beberapa bulan lagi,” begitu bunyi dokumen jawaban tim hukum Trump seperti dikutip dari VOA, Minggu (19/1/2020).
Dua orang yang dekat dengan tim hukum presiden mengungkapkan hal tersebut dengan syarat identitas mereka dirahasiakan.
Tim hukum Trump, yang dipimpin oleh penasihat Gedung Putih Pat Cipollone dan pengacara pribadi Trump, Jay Sekulow, menantang pemakzulan baik atas dasar prosedural dan konstitusional. Mereka mengklaim Trump telah dianiaya oleh Partai Demokrat yang menguasai DPR dan ia tidak melakukan kesalahan.
Pengacara Trump berpendapat bahwa pasal-pasal pemakzulan inkonstitusional dan tidak sah karena mereka tidak menuduh suatu kejahatan. Trump dimakzulkan oleh DPR dengan tuduhan penyalahgunaan kekuasaan dan menghalang-halangi Kongres.
Berdasarkan Konstitusi pemakzulan adalah proses politik, bukan kriminal, dan presiden yang dapat dicopot dari jabatannya dinyatakan bersalah atas apa pun yang dianggap oleh anggota parlemen sebagai kejahatan tinggi dan pelanggaran berat.
Jawaban Trump atas panggilan tersebut adalah respons pertama dalam apa yang akan menjadi beberapa putaran argumen sebelum persidangan diharapkan secara resmi dimulai pada hari Selasa.
DPR akan mengajukan secara singkat menguraikan kasusnya untuk pemakzulan pada Sabtu waktu setempat. Trump akan mengajukan penjelasan hukum yang lebih rinci pada hari Senin, dan DPR akan dapat menanggapi penjelasan Trump pada hari Selasa.