Topan Amuk Korut, Kim Jong-un Pecat Ketua Partai
PYONGYANG – Kim Jong-un, pemimpin Korea Utara (Korut), memecat seorang ketua Partai Buruh Korea tingkat provinsi saat dia berkeliling di wilayah pesisir yang dilanda topan.
Pemecatan terjadi di tengah seruan Partai Buruh Korea agar para pejabat “dihukum berat” karena gagal mematuhi perintah.
Stasiun televisi milik pemerintah Korea Utara, KRT, menayangkan cuplikan dari pemimpin muda tersebut ketika mengadakan pertemuan dengan para pejabat dan berjalan di area yang dilanda topan.
Kim mengamati kerusakan yang disebabkan oleh topan yang melanda daerah pesisir pekan lalu, yang merupakan topan kesepuluh musim ini yang berputar-putar di Laut China Timur.
Media pemerintah, Korean Centra News Agency (KCNA), pada Senin (7/9/2020), melaporkan lebih dari 1.000 rumah hancur di daerah pesisir provinsi Hamgyong Selatan dan Utara akibat diterjang topan. Lahan pertanian dan beberapa bangunan umum juga terndam banjir.
Kim, lanjut KCNA, memimpin pertemuan komite kebijakan eksekutif untuk upaya pemulihan di daerah yang dilanda topan, dengan fokus pada langkah-langkah rinci seperti pengiriman kru bangunan dan transportasi material ke daerah tersebut.
Dalam pertemuan itu, dia juga memecat ketua partai provinsi Hamyong Selatan dan mengangkat ketua baru.
Partai yang berkuasa di Korea Utara, Partai Buruh Korea, telah menyerukan hukuman bagi para pejabat yang kegagalannya mengakibatkan “lusinan korban” selama bencana topan. Seruan itu diumumkan surat kabar Partai Buruh Korea pada hari Sabtu pekan lalu.Secara terpisah, Kim mengirim surat terbuka kepada anggota partai di ibu kota yang mencatat bahwa tahun ini telah menyaksikan “kesulitan yang tidak biasa karena krisis kesehatan masyarakat yang berkepanjangan di seluruh dunia” dan bencana alam.
Dia menambahkan bahwa Komite Sentral Partai memutuskan untuk mengirim 12.000 anggota partai dari Pyongyang ke daerah yang dilanda topan untuk membantu masyarakat pulih
“Korea Utara telah melakukan langkah-langkah praktis untuk meminimalkan kerusakan dari topan kesepuluh musim ini dengan memberi tahu orang-orang tentang lokasi tempat perlindungan dan jalur topan serta bagaimana menanggapi dan bertindak,” tulis KCNA.
Negara yang terisolasi ini telah bergulat dengan hujan lebat, banjir, dan topan di salah satu musim hujan terbasah yang pernah tercatat di negara tersebut.
Topan Maysak menghantam semenanjung Korea pada hari Kamis. Di Korea Selatan, setidaknya dua orang tewas dan ribuan hidup tanpa listrik untuk sementara.
Sementara itu, Topan Haishen diperkirakan akan menghantam ujung selatan Korea Selatan pada hari Senin (7/9/2020). Demikian disampaikan Badan Meteorologi Korea Selatan.