Tokyo Naikkan Kewaspadaan terhadap Virus Corona ke Level Tertinggi
TOKYO – Tokyo menaikkan level kewaspadaan untuk infeksi virus corona ke level tertinggi dari empat peringkat pada Rabu (15/7).
Langkah ini diambil setelah terjadi peningkatan kasus ke level tertinggi di ibu kota Jepang itu. Kasus virus corona harian melebihi 200 dalam empat hari dari enam hari terakhir.
Jumlah kasus menyentuh angka 243 kasus pada Jumat (10/7) saat tes terhadap para pekerja di distri lampu merah metropolis menambah jumlah infeksi pada orang muda usia 20-an dan 30-an tahun.
“Level kewaspadaan tertinggi menunjukkan bahwa infeksi virus corona terus menyebar,” papar laporan Asahi.
Pelonggaran pembatasan yang dilakukan sejumlah negara tampaknya membuat kasus corona meningkat. Pandemi virus corona di penjuru dunia akan memburuk jika berbagai negara gagal menerapkan langkah pencegahan kesehatan yang ketat. Peringatan itu diungkapkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) seiring dilonggarkannya lockdown di berbagai negara.
“Izinkan saya terus terang, terlalu banyak negara bergerak ke arah yang salah, virus tetap menjadi musuh publik nomor satu,” ujar Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus saat konferensi pers virtual dari kantor pusat WHO di Jenewa.
“Jika pondasinya tidak diikuti, satu-satunya jalan pandemi ini terus berjalan, ini semakin memburuk dan memburuk dan memburuk,” papar Tedros.
Infeksi global mencapai 13 juta kasus menurut data Reuters, dengan lebih dari setengah juta orang meninggal dunia akibat wabah ini.
Tedros menjelaskan, sebanyak 230.000 kasus baru terjadi pada Minggu (12/7), sebanyak 80% dari 10 negara dan 50% dari hanya dua negara.
Amerika Serikat (AS) dan Brasil menjadi beberapa negara yang terkena dampak terburuk di dunia. “Tidak akan ada kembali ke normal lama untuk masa mendatang. Ada banyak yang harus dikhawatirkan,” ujar Tedros, dalam komentar terkerasnya dalam beberapa pekan terakhir.